Kampanye Biden Dibatalkan Imbas Penembakan Donald Trump

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 16 Juli 2024 2 jam yang lalu
Presiden AS, Joe Biden [Foto: Ist]
Presiden AS, Joe Biden [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Imbas dari penembakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (13/7/2024) kemarin, memaksa tim dari Joe Biden membatalkan kampanyenya. 

Pekan lalu, Biden yang berusia 81 tahun itu mencoba mengalihkan kampanyenya kembali ke rivalnya dari Partai Republik. Yakni usai berminggu-minggu terjadi kekacauan di Partai Demokrat terkait usia dan kesehatannya setelah penampilan debatnya yang buruk. 

Sehubungan dengan penembakan Trump, Biden mengatakan kepada stasiun televisi NBC pada Senin bahwa sebuah kesalahan untuk mengatakan dalam panggilan telepon, dengan para donor seminggu yang lalu bahwa ini adalah waktunya untuk menempatkan Trump tepat pada sasarannya. 

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, maksudnya ialah agar partainya fokus pada apa yang dia lakukan, alih-alih memintanya mundur setelah debat. 

Dikutip dari AFP pada Selasa (16/7/2024), Partai Republik khususnya merujuk pada komentar yang tepat sasaran karena mereka menuduh Biden sendiri yang menciptakan kondisi politik yang menyebabkan pelaku penembakan mencoba membunuh Trump, mengabaikan sejarah kandidat mereka sendiri yang mendorong kekerasan. 

Namun meski tim kampanye Biden telah melunakkan pernyataannya segera setelah penembakan tersebut, Biden sendiri mengisyaratkan bahwa dia tidak akan menahan diri. 

"Bagaimana Anda berbicara tentang ancaman terhadap demokrasi yang nyata, ketika seorang presiden mengatakan hal-hal seperti yang ia katakan. Apakah Anda tidak mengatakan apa pun karena hal itu dapat menghasut seseorang?" katanya kepada NBC. 

"Saya tidak terlibat dalam retorika itu. Sekarang lawan saya terlibat dalam retorika itu, dia berbicara tentang bagaimana akan terjadi pertumpahan darah ketika dia kalah," imbuh dia. 

Dia juga mengecam Trump karena berjanji untuk memaafkan mereka yang terlibat dalam serangan Capitol pada 6 Januari 2021 oleh pendukung pro-Trump dan karena bercanda tentang suami mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang diserang dengan palu. 

Meskipun membatalkan perjalanan ke Texas pada Senin, Biden tetap melanjutkan rencana kunjungannya ke negara bagian Nevada yang menjadi medan pertempuran, dan menyiapkan layar terpisah yang menampilkan penampilan Trump di konvensi. 

Dalam sebuah opini di Washington Post, kolumnis politik Karen Tumulty menulis bahwa hampir tak ada yang lebih buruk bagi Biden, untuk terpaksa mengubah strateginya melawan Trump. 

Namun, penembakan terhadap Trump dapat membantu Biden saat ia berjuang demi kelangsungan politiknya sendiri. 

"Jelas hal ini mengubah perhitungan orang-orang yang menyerukan agar Biden mundur," kata Peter Loge, ilmuwan politik di Universitas George Washington, kepada AFP. 

"Ini memberi Biden waktu," jelasnya.