Tarif Baru Trump Segera Berlaku Setelah Pengumuman Resmi


Jakarta, MI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dikabarkan akan memberlakukan tarif perdagangan baru yang diumumkan pada Rabu (2/4/2025), setelah pernyataan dari Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt.
Leavitt mengungkapkan bahwa tarif ini akan segera diberlakukan, dengan Trump sebelumnya memberikan sinyal kuat mengenai kebijakan tersebut.
"Pemahaman saya adalah bahwa pengumuman tarif akan disampaikan besok. Tarif ini akan berlaku segera, dan presiden sudah lama memberi isyarat mengenai hal ini," ujar Leavitt kepada wartawan, Selasa (1/4/2025).
Tarif tersebut merupakan bagian dari rencana "tarif resiprokal" yang disusun Trump, yang bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan perdagangan antara AS dan mitra-mitranya di dunia.
Meskipun Trump dikenal dengan keputusan yang sering berubah-ubah, pertemuan dengan tim perdagangan Gedung Putih pada Selasa sore menunjukkan bahwa kebijakan ini sudah mendekati finalisasi.
Pada Rabu ini, pukul 16.00 waktu setempat, Trump dijadwalkan mengumumkan penerapan tarif baru dalam acara di Rose Garden, Gedung Putih.
Kebijakan ini menjadi bagian dari upayanya menghidupkan kembali industri manufaktur dalam negeri serta membentuk ulang sistem perdagangan global yang selama ini ia anggap merugikan Amerika Serikat.
Leavitt tidak memberikan banyak detail mengenai cakupan dan besaran tarif yang akan diterapkan. Namun, ia mengatakan bahwa Trump terbuka untuk mendengarkan permintaan dari pemerintah asing dan pemimpin korporasi yang ingin mendapatkan tarif lebih rendah.
"Presiden selalu siap menerima telepon dan terbuka untuk negosiasi yang baik, tetapi ia sangat fokus untuk memperbaiki ketidakadilan masa lalu dan memastikan pekerja Amerika mendapatkan perlakuan yang adil," tutur Leavitt.
Trump menyampaikan kepada wartawan di Oval Office pada Senin (31/3/2025), bahwa ia akan "sangat baik, secara relatif" dalam menetapkan tarif untuk negara-negara di seluruh dunia, termasuk sekutu-sekutu AS yang ia klaim merugikan ekonomi negara tersebut.
"Angkanya akan lebih rendah dari tarif yang mereka kenakan kepada kita, dan dalam beberapa kasus mungkin jauh lebih rendah," beber Trump.
Menjelang pengumuman tersebut, kekhawatiran investor terkait kenaikan harga barang akibat tarif baru telah menyebabkan aksi jual saham di pasar AS selama beberapa pekan terakhir. Namun, Leavitt meremehkan dampak kebijakan ini terhadap pasar keuangan.
"Seperti yang terjadi di masa jabatan pertamanya, Wall Street akan baik-baik saja," jelasnya.
Ketika ditanya apakah tim ekonomi Gedung Putih mungkin telah keliru dalam menghitung dampak kebijakan ini dan malah merugikan ekonomi AS, Leavitt dengan tegas menanggapi keraguan tersebut.
"Mereka tidak akan salah," tegasnya. Kebijakan ini akan berhasil. Presiden memiliki tim penasihat yang brilian, yang telah mempelajari masalah ini selama puluhan tahun. Kami fokus untuk mengembalikan kejayaan Amerika dan menjadikannya kembali sebagai kekuatan manufaktur dunia," pungkasnya.
Topik:
donald-trump tarif-trump