Keberadaannya Terendus FBI, Pendeta Saifuddin Ibrahim Lari Minta Tolong Pada Yesus

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 9 April 2022 16:46 WIB
Jakarta, MI - Pendeta Saifuddin Ibrahim mengaku lari tunggang langgang, melarikan diri dari tempat persembunyiannya di Amerika Serikat. Pengakuan dalam sebuah video terbarunya yang diunggah di saluran Youtube miliknya sebagaimana dilihat pada Sabtu (9/4). Dia kini berpindah-pindah tempat dari satu kota ke kota lainnya setelah polisi dan Federal Bureau of Investigation (FBI) mengetahui lokasi tempat tinggalnya saat ini. Saifuddin berpindah tempat untuk menghilangkan jejaknya dari kejaran polisi atas kasus penistaan agama Islam dan ujaran kebencian. Saifuddin mengaku, dalam pelariannya itu, dirinya hanya meminta pertolongan kepada Yesus. “Saya sedang menantikan Yesus itu, Yesus tolonglah saya dari pengejaran dan omongan kata-kata yang kasar dari kau mini Tuhan saya telah menjadi olok-olokan mereka Tuhan, saya ngomong begitu terus hanya berharap sama Yesus ,” kata Saifuddin dalam video terbarunya. Saifuddin mengakui saat ini dirinya memang sangat ketakutan, namun dia yakin dirinya tidak akan ditangkap begitu saja. Percaya diri, Saifuddin mengklaim Tuhan akan menolong dirinya dari kejaran aparat. ”Jadi firman alkitab ini penghibur, saya selalu kalau lagi deg-degan lagi kuatir buka firman Tuhan, penghibur, menghibur diri, roh penghibur. Jadi jangan jangan takut walaupun saya dalam pelarian dari kota ke kota sepertinya saya ini paranoid,” tuturnya. “Ya Paranoid juga karena diakal-akalin padahal di Amerika ini ya enggak ada urusan saya ini akan ditangkap oleh FBI saya lebih takut sama FPI (Front Pembela Islam) hehe al kadruniah itu,” katanya menambahkan Dalam kesempatan itu, Saifuddin juga mengaku tidak akan menyerah begitu saja dengan pulang ke Indonesia. Dia mengatakan jika balik ke Tanah Air kondisinya pasti jauh lebih rumit. “Saya belum balik ke Indonesia saja sudah kacau, bagaimana saya kalau sudah ada di Indonesia ada di luar saja sudah ngeri ya,” tuturnya. Sebagaimana diketahui Saifuddin menjadi tersangka kasus penistaan agama dan ujaran kebencian yang menyinggung SARA, setelah dirinya meminta Pemerintah lewat Kementerian Agama merevisi Alquran dengan menghapus 300 ayat suci. Menurut dia ratusan ayat itu mengajarkan hal-hal yang berbau radikalisme. Pernyataan Saifuddin ramai - ramai dikecam publik, salah satu pihak yang ikut kesal dengan omongan Saifuddin adalah Menko Polhukam Mahfud MD yang langsung memerintahkan polisi segera memburu Saifuddin. (La Aswan)
Berita Terkait