Enam Anggota Jadi Korban Massa Saat Menyelamatkan Ade Armando

wisnu
wisnu
Diperbarui 12 April 2022 03:35 WIB
Jakarta, MI – Sebanyak enam personel Polda Metro Jaya terluka saat mengevakuasi pegiat media sosial Ade Armando dari amuk massa tidak dikenal saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI. "Saat anggota kami melakukan evakuasi, massa non mahasiswa bertambah beringas menyerang anggota sehingga enam anggota kami yang melakukan evakuasi terluka," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4). Ade Armando juga diketahui menderita luka di bagian kepala akibat dikeroyok massa tidak dikenal tersebut. Awalnya aksi unjuk rasa berlangsung dengan aman dan kondusif. Situasi di Komplek Parlemen Senayan pada setelah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Rahmat Gobel menemui mahasiswa untuk berdialog. "Namun, setelah diterima dan mahasiswa kembali, ada sekelompok massa yang kami sudah identifikasi melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Ade Armando, yang bersangkutan dipukul, diinjak dan terluka di kepala sehingga kami melakukan tindakan terukur untuk menyelamatkan nyawa yang bersangkutan," ujarnya. [caption id="attachment_421967" align="aligncenter" width="200"] Ade Armando tergeletak pasca dikeroyok massa aksi demo depan gedung DPR. (Foto: La Aswan)[/caption] Fadil menyebut insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando oleh massa pengunjuk rasa menjadi pemicu petugas untuk melakukan tindakan tegas membubarkan massa dengan kendaraan taktis water cannon dan gas air mata. Pihak kepolisian juga mengatakan pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando telah diketahui. Polisi juga mengultimatum para pelaku untuk segera menyerahkan diri atau akan dilakukan penangkapan terhadap para terduga pelaku. [caption id="attachment_422122" align="aligncenter" width="200"] Petugas melakukan penggeledahan terhadap massa aksi di Gedung DPR.[/caption] Selain itu, anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKP Rudi Wira juga menjadi korban penganiayaan oleh para aksi masa. Saat ini, dia menjalani perawatan intensif di IGD RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan kondisi AKP Rudi Wira masih stabil meski mengalami luka serius pada sekujur tubuh. "Hasil pemeriksaan ada memar dan luka pada bagian kepala belakang, kemudian memar pada bagian dada diduga akibat pukulan dari benda tumpul mungkin batu sehingga menimbulkan memar pada paru-paru," kata Sambodo Purnomo Yogo. Selain itu, AKP Rudi Wira juga mengalami luka pada pinggang bagian belakang akibat pengeroyokan tersebut. Tak hanya itu, sepeda motor yang digunakan korban juga rusak parah. "Kemudian akibat kejadian tersebut kendaraan sepeda motor dinas yg digunakan AKP Rudi Wira rusak dan saat ini AKP Rudi Wira masih di rawat di IGD RS Polri," ujar Sambodo. Sambodo pun berharap doa dari masyarakat untuk pemulihan kondisi AKP Rudi Wira yang masih dirawat intensif di IGD RS Polri Kramat Jati. "Kami mohon doanya dari seluruh masyarakat supaya beliau bisa sembuh, tidak ada yang serius sehingga bisa berdinas kembali," tutur Sambodo.
Berita Terkait