Kerap Jadi Kontroversi, Ternyata Ini Sosok Pendiri dan Pemilik Holywings

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 25 Juni 2022 14:42 WIB
Jakarta, MI - Salah satu restoran dan bar terkenal di Indonesia, Holywings, jadi sorotan publik. Pasalnya, Holywings mempromosikan minuman beralkohol yang bernama Muhammad dan Maria. Promosi yang diunggah oleh akun Instagram official @holywingsindonesia itu dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Namun, seperti diketahui, Holywings memang beberapa kali terlibat kontroversi. Di antaranya adalah melanggar aturan PPKM Jakarta dan sempat mengabaikan larangan Wali Kota Bogor Bima Arya ketika buka cabang di Bogor. Ketika melanggar aturan PPKM, setidaknya 3 Holywings di Jakarta mendapat sanksi penutupan sementara hingga denda puluhan juta rupiah. Meski begitu, hingga saat ini Holywings masih saja ramai dikunjungi. Apalagi, Holywings sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia. Tentunya, kesuksesan Holywings tak bisa terlepas dari pemilik dan pendiri Holywings. Holywings didirikan pertama kali oleh dua entrepeneur muda, yaitu Eka Setia Wijaya dan Ivan Tanjaya. Mereka adalah pemiliik PT Aneka Bintang Gading, yang menaungi Holywings, berdiri sejak 2014 lalu. Ivan Tanjaya merupakan pengusaha yang berasal dari Sulawesi Tengah. Ia menempuh bangku sekolah di Surabaya dan melanjutkan kuliah di Beijing, tepatnya di Raffles Academy jurusan Business Administration and Management General. Semasa di Beijing, Ivan sudah mulai membangun usaha dan bisnis. Ia mengawali bisnisnya dengan menjadi agen penyewaan rumah, yakni ia menyewakan rumah kepada para calon mahasiswa yang ingin berkuliah di Beijing. Ia beberapa kali jatuh bangun saat menjalankan bisnis, dimulai dari berjualan Instax Polaroid secara online, lalu lompat ke bisnis jasa pengiriman barang dengan nama PT Adara Inti Berkat, hingga ke bisnis food and baverage membuka gerai nasi goreng. Meski ketiga bisnisnya tersebut tak berhasil dan tutup, namun Ivan tak berkecil hati. Ia kemudian mencoba mengubah konsepnya secara keseluruhan dan mengajak beberapa teman lainnya untuk menjadi investor. Di ruko tempat ia berjualan nasi goreng itu lah, Ivan dan teman temannya membangun dan mengembangkan Holywings. Holywings terinspirasi dari pengalaman Ivan Tanjaya saat ia mengunjungi sebuah live bar music di Beijing. Biasanya, harga makanan di live bar music ini cenderung lebih murah dibandingkan dengan klub. Dari situ lah, akhirnya Ivan dan teman-temannya mengusung konsep itu dan menerapkannya di Holywings. Holywings menjual chicken wings, bir dengan harga terjangkau, dan tentunya dengan konsep live music. Dua minggu pertama setelah buka, Holywings tak terlalu ramai. Namun cabang Holywings di Kelapa Gading tersebut kemudian semakin ramai dan populer. Sembilan bulan kemudian Holywings membuka cabang keduanya di Pantai Indah Kapuk (PIK). Sejak saat itu, Holywings melakukan ekspansi ke beberapa kota di Indonesia dan mendapat suntikan dana dari menjual sahamnya. Nikita Mirzani dan pengacara kondang Hotman Paris juga diketahui memiliki saham di Holywings.

Topik:

Holywings
Berita Terkait