Puisi Denny Indrayana "Korupsilah dalam Pelukan Koalisi", Kritik Jokowi Pasca Johnny G Plate Tersangka Korupsi BTS Kominfo

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 19 Mei 2023 23:17 WIB
Jakarta, MI - Melalui pusinya, Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana melontarkan kritik pedas kepada Presiden Joko Widodo. Puisi ini dibuat setelah Kejaksaan Agung menetapkan Johnny G Plate sebagai tersangka kasus korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 2, 3, 4 dan 5 BAKTI Kominfo yang merugikan negara Rp 8,32 triliun. Dalam puisinya, pakar hukum tata negara ini mengkiritk orang nomor satu di Indonesia itu yang diduga memakai perangkat penegak hukum untuk kepentingan politik. Berikut isi pusinya: Korupsilah dalam Pelukan Koalisi Denny Indrayana   Inilah kisah sensasi Kala korupsi punya kawan bernama koalisi Ketika korupsi punya lawan bernama oposisi Korupsilah, tapi dalam pelukan oposisi Karena jika nekat dibarisan oposisi Korupsi berarti bunuh diri   Inilah kisah sensasi Ketika anda diborgol karena beda posisi Sedang yang di Istana bebas ngobrol diskusi Strategi kontestasi sambil minum kopi   Jadi masalahnya bukan korupsi Salahnya ketiga membentuk barisan sendiri Tiba-tiba meloncat ke opisisi Mencelat keluar dari strategi Jadilah konsekwnsi Tangan tak bergerak dikunci   Inilah cerita, Kenapa Dia? Karena Nasdem Partainya Karena Surya Paloh Ketuanya Karena antitesa Anies Capresnya Kalau Capresnya Pranowo atau Prabowo Widodo tak akan murka Tak akan ada restu jadi tersangka Korupsikah Dia? Bukti yang harusnya bicara Jaksa dan KPK harusnya bebas merdeka Jangan mereka dalam genggam kuasa Aliran dana tidak akan dibongkar semua Karena ada suami Sang Madam di sana Karena petugas partai Istana Tak akan bernyali melawan kroni oligarki yang berpesta-pora Karena membongkar korupsi sejati Ibara menepuk gemericik air memercik ke muka sendiri   Presiden Jokowi, Ini permainan strategi apa lagi? Ini cawe-cawe gaya mana lagi? Kenapa Dewi Keadilan jadi punya mata Tapi tidak punya hati Pak Jokowi, Kenapa pedang hukum dijadikan senjata negosiasi Hanya menebas putus oposisi Tetapi melepas bebas koalisi Ketika sumbangan uang kampanye kompetisi Menjadikan oligarki mendapat bunker proteksi Seorang kawan bilang, Biarkan saja mereka saling membongkar borok diri Korupsi akan terkuak lebar, ketika kolusi pecah kongsi   Saya bilang jangan! Karena hukum tidak kenal diskriminasi Karena hukum anti-kriminalisasi Kendati atas nama pemberantasan korupsi Karena hukum di Negeri ini Seharusnya menghukum mati Semua pelaku korupsi Tidak peduli oposisi ataupun koalisi #Puisi Denny Indrayana