Ini Alasan Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Sebar Foto Hoaks Anies Bersama Raja Salman

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 28 Juni 2023 16:57 WIB
Jakarta, MI - Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar meminta maaf dan mengakui telah memposting serta menyebarkan foto hoaks Anies Baswedan bersama Raja Salman serta menyebutkan itu terjadi saat Anies menunaikan ibadah haji dan menjadi undangan khusus Raja Salman. Sebelumnya, Musni Umar berupaya membantah tudingan soal Anies Baswedan yang menunaikan ibadah haji bukan lewat undangan Raja Arab Saudi dan dianggap berbohong atau ngibul. Musni Umar kemudian memberikan pembelaan dibarengi dengan memposting foto sosok Anies Baswedan yang didampingi Raja Salman. Foto yang diunggah tersebut merupakan editan dari foto Jokowi dan keluarganya kala diantar Raja Arab Saudi menunaikan ibadah haji. Ia pun menyadari foto Anies Baswedan yang diunggah adalah editan dan mengandung hoaks, Musni Umar minta maaf ke publik. "Sehubungan adanya poster yg dikirim ke HP saya tentang foto editan Anies bersama raja Salman saat tawaf ternyata itu hoax, saya menyatakan maaf karena tidak teliti ikut posting. Tidak ada niat sedikitpun untuk posting hoax," cuitnya dikutip pada Rabu (28/6). "Saya telah menghapus postingan tersebut di Twitter saya dan menyatakan bahwa postingan itu tidak pernah ada. Sekali saya minta maaf dan ucapkan terima kasih atas komentar, kritikan, koreksi serta peringatan keras para netizen," lanjutnya. Permintaan maaf Musni Umar yang mengunggah foto hoaks Anies Baswedan itu menuai beragam komentar. Termasuk di antaranya pendiri platform pemantauan dan analitik digital Evello, Dudy Rudianto.Dudy menyebut bahwa pernyataan minta maaf Musni Umar memberikan efek sentimen negatif sangat besar. "Permintaan maaf @MusniUmar krn menyebarkan foto hoaks Anies Baswedan bersentiment negatif sangat besar, dengan bobot 98 persen. Cuitan ini terbaca beremosi Surprise 57 % . Tak hanya akun @MusniUmar, netizen yg terpapar sebaran cuitan sebelumnya juga didominasi emosi surprise," katanya. "Cuitan ini juga terbaca sangat rasional, alih-alih emosional menunjukkan pada dasarnya pemilik akun merupakan individu yang sangat logis. Gaya komunikasi yg terbaca adalah Self-Revealing menunjukkan cara berkomunikasi berdasarkan opini dan pengalaman pribadi," tambahnya. Adapun brand image yang terbentuk adalah indifferent menunjukkan bahwa permintaan maaf ini akan cenderung diabaikan oleh publik atau bahkan tidak memperbaiki keadaan sebelumnya. "Menariknya, case ini dibaca oleh taxonomy analyzer sangat kuat bermuatan politik, etika dan kejahatan komputer. Sementara topik yg dominan adalah kontroversi, komunikasi, sikap kritis, media massa dan ruang publik," ujarnya. Sebelumnya Musni Umar kedapatan menghapus postingannya berupa foto hoaks Anies Baswedan bersama Raja Salman. Sebelumnya Musni Umar pada Minggu (25/6) mengunggah sebuah foto Anies Baswedan yang berada di Mekkah dalam rangka menunaikan ibadah haji. Kemudian dalam foto tersebut terlihat Anies Baswedan langsung dikawal Raja Salman dan sejumlah aparat Arab Saudi. Tampak dalam foto wajah Anies Baswedan serta tubuh Raja Salman merupakan gambar yang ditempel. Foto tersebut kemudian dikomentari oleh putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Ia bertanya kenapa ada wajahnya di dalam foto Anies Baswedan naik haji. Sayangnya, foto tersebut merupakan editan. Adapun wajah asli di foto Anies Baswedan itu merupakan wajah Presiden Jokowi yang menunaikan haji bersama putranya Gibran Rakabuming Raka. Selain itu tidak ada Raja Salman dalam prosesi ibadah tersebut. Adapun Jokowi hanya dikawal oleh aparat Arab Saudi. Usai foto tersebut viral, Musni Umar menghapus foto itu pada Senin (26/6). Akibat unggahan Musni Umar, Anies Baswedan terkena bully di media sosial. Musni Umar pun berdalih bahwa Anies Baswedan bukanlah tukang bohong. Ia menyebut membagikan foto tersebut lantaran Anies Baswedan dituduh tukang ngibul karena naik haji atas undangan Raja Salman. "ANIES BUKAN TUKANG NGIBUL: ITU FITNAH. Pagi ini tersebar luas di medsos poster foto Anies pakai baju ihram dengan tulisan Tukang Ngibul Naik Haji. Saya kecam keras karena ini fitnah dan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Kapan Anies bohongi anda? Selama jadi Mendikbud & Gub. DKI dia berusaha mewujudkan janjinya," cuitnya. "Anies diundang kerajaan Arab Saudi untuk haji tahun ini. Tidak dijemput Raja Salman atau Putra Mahkota karena Anies bukan Presiden atau Perdana Menteri. Setiap musim haji, Raja Arab Saudi selalu mengundang para tokoh dan pimpinan Ormas Islam dari seluruh dunia untuk menunaikan haji di Makkah," tambahnya. (AL) #Hoaks#Anies Bersama Raja Salman