Komisi III Yakin KPK Makin "Gaspol" Berantas Korupsi Dipimpin Nawawi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 27 November 2023 18:32 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11). [Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11). [Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]
Jakarta, MI - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meyakini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akan semakin kencang atau gaspol dalam memberantas dan mencegah praktik rasuah di bawah kepemimpinan Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango.

"KPK di bawah kepemimpinan Pak Nawawi pastinya akan semakin rapi secara struktur, semakin bijak dalam menggunakan kewenangan, dan semakin 'gaspol' dalam pemberantasan-pencegahan,” kata Sahroni, di Jakarta, Senin (27/11).

Menurut dia, hal itu dilatarbelakangi pengalaman karier Nawawi yang panjang sebagai hakim di pengadilan, dapat menjadi poin positif dalam hal pemberantasan korupsi.

“Pak Nawawi ini punya karier panjang sebagai hakim di pengadilan. Jadi, saya rasa tidak usah diragukan lagi dalam soal profesionalitas, integritas, kearifan, dan ketegasannya," ujarnya.

Bahkan, Sahroni berharap sosok Nawawi tidak hanya menjadi sosok pengganti sementara pimpinan KPK, lantaran Firli Bahuri menjadi tersangka kasus dugaan pemerasan, melainkan menjadi Ketua KPK tetap untuk seterusnya.

“Bahkan saya berharap Pak Nawawi bisa jadi Ketua Tetap KPK nantinya, bukan hanya sementara,” jelasnya.

Untuk itu, dia menilai pilihan Presiden Joko Widodo sudah tepat dalam mengangkat Nawawi, sebagai Ketua sementara KPK karena memiliki karakter yang berintegritas.

“Saya kira pilihan Pak Presiden untuk melantik Pak Nawawi sudah sangat tepat karena sebagai mitra kerja KPK, saya sangat mengenal baik karakter beliau. Pak Nawawi orang yang memiliki integritas tinggi dan punya spirit pemberantasan korupsi yang tidak main-main," tuturnya.

Meski demikian, Sahroni juga mewanti-wanti Nawawi agar tetap peka dalam membenahi permasalahan di internal KPK, yang menurutnya perlu segera dilakukan.

"Namun meski begitu, dengan posisi yang lebih tinggi saat ini, saya harap Pak Nawawi tidak jadi luput dan tetap peka dalam melihat serta membenahi problem di internal KPK,” tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara, Senin (27/11). Nawawi akan menggantikan posisi Firli Bahuri, yang kini berstatus tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. 

"Demi Allah saya bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya untuk melaksanakan tugas ini, langsung atau tidak langsung, dengan menggunakan nama atau cara apapun juga, tidak memberikan atau menjanjikan sesuatu apapun kepada siapa pun juga," demikian bunyi sumpah jabatan yang diucapkan Nawawi.

"Saya bersumpah bahwa saya senantiasa akan menjalankan tugas dan wewenang saya ini dengan sungguh-sungguh, seksama, objektif, jujur, berani, adil, tidak membeda-bedakan jabatan, suku, agama, ras, gender, dan golongan tertentu dan akan melaksanakan kewajiban saya dengan sebaik-baiknya, serta bertanggung jawab sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa, dan negara," tandasnya.