Kapolri Didesak Tertibkan Anak Buahnya yang Bekingi Mobil Travel Ilegal

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 April 2024 14:45 WIB
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: Dok MI/Kemenpora)
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: Dok MI/Kemenpora)

Jakarta, MI - Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit Prabowo, diminta untuk menertibkan anak buahnya yang diduga membekingi operasional mobil-mobil travel per plat hitam. 

Hal itu menyusul ribuan mobil travel yang kebanyakan dari jenis grand max tersebut beroperasi secara ilegal dan membahayakan pengendara di jalan raya maupun jalan tol.

Sebagaimana diberitakan, pemilik alamat yang tercantum pada STNK mobil Gran Max terlibat kecelakaan KM 58 ruas Tol Jakarta-Cikampek hingga kini tidak jelas identitasnya.

Setiawan Budidarma (61) sebagai pemilik alamat grand max naas tersebut mengaku sangat dirugikan dengan kejadian ini. Sebab, ikut terseret dalam kasus yang ia tak tahu.

Berdasarkan keterangan polisi, STNK mobil Gran Max yang terbakar itu beridentitas atas nama Yanti Setyawan Budidarma dengan alamat Jalan Duren Nomor 16 RT 003/009 Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Setiawan pun mengaku sangat kaget saat didatangi polisi pagi ini karena kasus kecelakaan maut tersebut.

Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno begitu disapa Monitorindonesia.com, Selasa (9/4/2024) meminta Kapolri Jenderal Listyo untuk turun tangan langsung melakukan penertiban atas ribuan mobil travel ilegal tersebut. Menurutnya, kecelakan di KM 58 pada Senin kemarin baru merupakan contoh kecil dari peristiwa yang terjadi di jalan raya maupun jalan tol.

https://monitorindonesia.com/storage/news/image/wac7HLnwjHRDepiXhL7HdU9hB6wTBtaBSBFhsNJH.jpg
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno (Foto: Dok MI)

"Travel gelap ini sangat mengerikan. Tak ada pengawasan dari PJR karena saya menduga oknum aparat itu juga bagian dari travel gelap itu. Kalau dibiarkan ini akan sangat berbahaya bagi keselamatan," katanya menegaskan.

Belum lagi pemilik dan sopir travel gelap yang tidak jelas. Saat terjadi kecelakaan siapa yang bertanggung jawab? "Travel gelap ini bagai jamur di musim hujan. Ini bisnis besar soalnya. Tapi, keselamatan penumpang dan pengendara lain adalah yang paling penting," kata Djoko.

Sebelumnya, Djoko mengungkap sopir travel itu banyak berasal dari kalangan anak-anak atau belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). namun mereka dibiarkan membawa kendaraan tanpa ada kontrol yang tegar dari petugas PJR. (man)