Brigadir RAT Tewas sebelum jadi Ajudan Polwan! Istri: Sudah Tak Nyaman Lagi Kerja

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 28 April 2024 17:59 WIB
Mobil Toyota Alphard yang dikendarai Brigadir RAT saat diduga bunuh diri di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Mobil Toyota Alphard yang dikendarai Brigadir RAT saat diduga bunuh diri di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).

Jakarta, MI - Brigadir RAT, polisi yang bunuh diri dengan menembakan senjata api ke kepalanya sendiri disebut tak nyaman lagi bekerja. Novita Husain, istri almarhum mengungkapkan sebelum suaminya itu meninggal sempat cerita soal pekerjaannya.

"Lewat telepon, almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ," kata Novita, dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).

Meski demikian, ia mengaku tak tahu persis maksud dari ucapan suaminya tersebut. "Saya juga tidak tahu maksudnya apa," ujarnya.

Adapun menurut penjelasan Novita, Brigadir RAT pamit ke Jakarta untuk menjadi ajudan dari seorang polwan. "Ke Jakarta katanya menjadi ajudan. Saya tahu bosnya itu polwan yang bawa dia ke Jakarta," tandasnya.

Anggota Satlantas Polres Manado itu diduga bunuh diri di dalam sebuah mobil di kawasan Jakarta Selatan. RAT diduga bunuh diri dengan cara menembak kepalanya. 

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro menyebutkan, pihaknya mendapatkan informasi adanya penemuan mayat di dalam mobil pada Kamis (25/4/2024) sekira pukul 18.25 WIB. 

"Pada hari Kamis tanggal 25 April 2024 sekitar pukul 18.25 WIB, kami diinformasikan oleh masyarakat adanya jenazah yang ada di dalam mobil," kata Bintoro kepada wartawan, Jumat (26/4/2024). 

Bintoro menuturkan, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di halaman rumah di kawasan Mampang Prapatan, Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. 

"Selanjutnya saya bersama Kapolsek Mampang Prapatan turun ke TKP dan melakukan pengamanan TKP. Selanjutnya kami menghubungi Bapak Kapolres dan juga Dirkrimum Polda Metro Jaya untuk berkoordinasi terhadap penanganan perkara ini," jelasnya.

Setelah berada di TKP, kata Bintoro, pihaknya langsung melakukan olah TKP. Saat itu, ditemukan barang bukti berupa senjata api dan identitas daripada korban. 

"Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut, berupa satu pucuk senjata api jenis HS, dengan kaliber 9 milimeter dan juga kami menemukan identitas dari korban inisial RA adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado," jelasnya. 

Dalam kasus ini, phaknya telah memeriksa 13 orang saksi dalam peristiwa ini. Selain itu, sejumlah CCTV juga diperiksa untuk melibat gambaran atas kejadian tersebut. 

"Dari keterangan saksi, olah TKP dan juga didukung dari bukti-bukti yang ada, dan juga alat bukti berupa CCTV yang kami sudah putar, kami bisa mengambil kesimpulan untuk sementara bahwa dugaan yang bersangkutan bunuh diri," pungkasnya.