Bak 'Ditelan Bumi', Laporan Dugaan Korupsi GoTo akan Bernasib sama dengan Dirut Telkomsel Nugroho?

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 2 Mei 2025 13:09 WIB
Ilustrasi - Telkomsel - Gojek (Foto: Istimewa)
Ilustrasi - Telkomsel - Gojek (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Jauh sebelum dugaan korupsi yang menyeret Direktur Utama (Dirut) PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Nugroho dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, PT Telkomsel pada tahun-tahun sebelumnya sudah diterpa dugaan korupsi.

Bahwa pada pada Februari 2023 silam, LQ Indonesia Lawfirm melaporkan dugaan skandal investasi Telkomsel ke PT Gojek Tokopedia (GoTo). Humas LQ Indonesia Lawfirm, Bambang Hartono mengatakan, laporan ke KPK tersebut dibuat setelah pihaknya mendapatkan surat kuasa khusus dari LSM Konsumen Cerdas Hukum (LSM KCH). 

Surat kuasa tersebut perihal aduan masyarakat mengenai dugaan kerugian negara dalam pembelian saham GoTo oleh salah satu BUMN PT Telkom, yang diduga merupakan perbuatan melanggar UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Terlapor dalam Dumas (Pengaduan Masyarakat) ini adalah Erick Thohir selaku Menteri BUMN, Garibaldi Thohir selaku komisaris GoTo. Laporan soal dugaan skandal investasi ini didasari oleh sejumlah bukti-bukti.

Kata Bambang dalam transaksi pada tanggal 16 November 2020, Telkomsel membuat perjanjian dengan PT AKAB (GoTo) untuk investasi dalam bentuk obligasi konversi atau convertible bond (CB) tanpa bunga sebesar 150 juta dolar AS, atau setara Rp 2,1 triliun dengan tenggat jatuh tempo pada 16 November 2023.

Lalu pada tanggal 18 Mei 2021, Telkomsel kembali membeli saham GoTo senilai 150 juta dolar AS (Rp 2,1 triliun) yang dikonversi menjadi 29.708 lembar saham. Kemudian melakukan opsi beli lagi senilai 300 juta dolar AS (Rp 4,2 triliun). Sehingga, Telkomsel telah membeli saham GoTo sebanyak 89.125 lembar senilai Rp 6,3 triliun, di mana harga per lembar saham Rp 70 juta atau 5.045 dolar AS.

Menurut Bambang, selain transaksi di atas, pada tanggal 29 Oktober 2021, PT AKAB melakukan perubahan Akta No 128. Terdapat perubahan status Garibaldi Thohir yang menjadi komisaris utama sekaligus pemegang saham Seri D GoTo sebanyak 1.054.287.487 lembar pada harga nominal Rp 1 per lembar saham.

"Kemudian Maret 2022, GoTo secara resmi mengumumkan IPO dengan harga penawaran Rp 316 hingga Rp 346 per lembar. Harga GoTo per lembar Rp 125 per tanggal 17 Februari 2023," kata Bambang.

Sehingga, jelas Bambang, dari kronologi di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat kerugian negara. Pertama, transaksi obligasi selama 3 tahun tanpa bunga yang diberikan oleh Telkomsel senilai Rp 2,1 triliun sangat janggal.

Transaksi pembelian saham GoTo Rp 6,3 triliun ketika IPO berkisar Rp 316 hingga Rp 346 per lembar. "Sekarang harganya hanya RP 125 per lembar, maka kerugian harga pasar sekitar 60 persen dari modal Rp 6,2 triliun yaitu senilai Rp 3,2 triliun. Anehnya ketika negara dirugikan, malah Garibaldi Thohir dijadikan komisaris utama dan mendapatkan 1 miliar lembar saham GoTo. Di sinilah kami adukan dugaan tindak pidana korupsi agar diusut tuntas," jelas Bambang.

Pada Maret 2024 silam, PT Telkomsel juga dilaporkan ke KPK terkait dugaan adanya praktik korupsi soal Investasi ke GoTo.

Koordinator Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formastiko) Usman Abdul Fakih telah memberikan beberapa bukti ke petugas terkait di Gedung KPK, Jakarta, Senin (25/3/2024).

Berdasarkan hasil diskusi internal Formastiko yang digelar beberapa waktu kebelakang pihaknya menduga adanya kasus KKN yang terjadi dilingkungan BUMN ihwal investasi PT Telkomsel kepada marger PT Gojek Tokopedia (GOTO).

https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p1/274/2024/03/25/IMG-20240325-WA0018-3091690263.jpg

Dimana praktik kotor tersebut berpotensi merugikan keuangan negara dengan nominal sangat fantastis seiring dengan kerugian yang dialami oleh terhitung sejak Tahun 2021-2023.

"Sudah barang tentu jika BUMN itu melakukan investasi dan kajiannya harus selesai membawa dampak bagi orang banyak," kata Usman Abdul Fakih saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Senin.

"Dan ternyata ketika beberapa kali melakukan investasi ke PT GoTo dari tahun 2020 sampai 2021 beberapa kali tahapan, malah PT GOTO sahamnya anjlok dan PT Telkomsel ikut rugi juga. Sementara itu menggunakan uang rakyat. Dari beberapa tahapan (kerugian -red) sekitar hampir Rp11 triliun," jelasnya menambahkan.

Berdasarkan kronologis, pada mulanya suntikan modal terjadi pada November 2020 senilai 150 juta dolar AS, dan pada 2021 sebesar 300 juta dolar AS atau setara Rp 4,3 triliun.

Lalu, jelas Usman, pada tanggal 18 Mei 2021, Telkomsel kembali membeli saham GoTo senilai 150 juta dolar AS (Rp 2,1 triliun) yang dikonversi menjadi 29.708 lembar saham.

Kemudian melakukan opsi beli lagi senilai 300 juta dolar AS (Rp 4,2 triliun). Sehingga, Telkomsel telah membeli saham GoTo sebanyak 89.125 lembar senilai Rp 6,3 triliun, di mana harga per lembar saham Rp 70 juta atau 5.045 dolar AS.

Alih-alih untung, tercatat bahwa saham GOTO turun seperti terjadi pada tahun 2022 GoTo membukukan rugi bersih Rp 40,5 triliun, tahun 2023 Emiten teknologi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) membukukan rugi bersih Rp 90,39 triliun sepanjang tahun 2023, dengan harganya hanya RP 125 per lembar.

Dengan kata lain, maka kerugian harga pasar sekitar 60 persen dari modal Rp 6,2 triliun yaitu senilai Rp 3,2 triliun. Padahal setiap aksi korporasi BUMN pada emiten tertentu harus didasarkan pada pertimbangan bisnis dan dampak sosial yang luas dan bisa dipertanggungjawabkan secara akuntabel.

Usman menambahkan kerugian tersebut sebagian besar merupakan kerugian non tunai akibat penurunan nilai goodwill setelah perusahaan kehilangan pengendalian di unit bisnis Tokopedia pasca diakuisisi oleh TikTok.

Anehnya lagi, ketika negara dirugikan, Garibaldi Thohir dijadikan komisaris utama dan mendapatkan 1 miliar lembar saham GOTO.

"Itu harus diperiksa, ditambah ada beberapa orang yang menduduki jabatan-jabatan strategis dan itu masih kerabat dekat pejabat di BUMN. Pejabat tersebut memiliki saham juga. Kalau memang tidak ada tindakan kita akan lapor ulang, dan tentunya dengan bukti-bukti baru," tegasnya.

Penjelasan Dirut Telkom

Direktur Utama yang juga CEO Telkom Group, Ririek Adriansyah, menghadiri Rapat Panitia Kerja (Panja) Instrumen Pengawasan untuk menelusuri investasi Rp 6,3 triliun yang dilakukan PT Telkomsel ke GoTo (Marger perusahaan Gojek Indonesia dan Tokopedia) bersama Komisi VI DPR RI.

Kepada wartawan, Ririek memastikan investasi Telkomsel di Gojek Tokopedia atau GoTo sudah sesuai dengan Good Corporate Governance (GCG). Pernyataan tersebut disampaikan Ririek setelah mengikuti Rapat Panja Investasi BUMN pada Perusahaan Digital Komisi VI DPR RI.

“Jadi, saya dan Dirut Telkomsel memberi penjelasan meliputi garis rencana Telkom ke depan ekspansi dan sebagainya, demikian juga kita juga sampaikan proses investasi Telkomsel di GoTo yang kami yakini proses itu sudah memenuhi berbagai prinsip GCG yang berlaku,” kata Ririek usai Rapat Panja di Gedung Komisi VI DPR, Selasa (14/6/2022).

Ririek menyambut baik anggota Panja DPR yang memberikan kesempatan kepadanya untuk menjelaskan mengenai investasi tersebut. Ia merasa forum itu bisa dijadikan tempat untuk menjawab berbagai pertanyaan yang berkembangan mengenai investasi Telkomsel di GoTo.

Ririek menegaskan investasi Telkomsel di platform tersebut juga tidak melibatkan Kementerian BUMN.

“Secara umum investasi memang diterapkan oleh Telkomsel dan tentunya di Telkomsel ada juga pemegang saham lain, Singtel yang lebih berpengalaman dan juga lebih independen. Kemudian sampai ke berbagai proses, sudah diverifikasi tim, dibawa ke rapat direksi Telkomsel, dan sampai di Komisaris Telkomsel, kemudian sampai ke pemegang saham dalam hal ini Telkom dan Singtel,” terang Ririek.

“Jadi keputusan ini tidak melibatkan Komisaris Telkom, apalagi Kementerian BUMN. Itu enggak ada. Memang aturan UU seperti itu,” tambahnya.

Ririek menjelaskan ketika investasi di digital pihaknya memperhatikan juga capital gap dan potensi sinergi valuenya. Ia mengungkapkan di investasi GoTo ini, Telkomsel di 2021 mencatat income revenue sebesar Rp 473 miliar.

“Nah di Kuartal I tahun 2022 itu sudah ada sekitar Rp 153 Miliar. Artinya kalau dikalikan empat saja itu sudah sekitar Rp 600 M lebih, sudah ada pertumbuhan sekitar 25 persen dibanding income revenue di tahun 2021,” jelas Ririek.

Ririek memastikan pencapaian tersebut menunjukkan tidak benar kalau investasi di GoTo membuat rugi. Ia menyebut kemarin harga saham GoTo Rp 368. Apabila dibandingkan ketika Telkomsel investasi ada di Rp 270 sehingga malah mencatat dana Rp 2,8 triliun.

Ririek mengungkapkan pihaknya juga memberikan interim report kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga bisa diketahui perkembangan perusahaan.

Ririek menjelaskan dalam laporan khususnya terkait investasi GoTo juga dimasukkan unrealized loss. Meski begitu, ia memastikan saat ini masih untung.

“Ada investor yang masuk setelah kita yang belum akhir tahun. Itu harga saham per lembar Rp 375, sehingga tahun 2021 kita mencatat fund release dari Rp 270 menjadi Rp 375 atau setara dengan hampir Rp 2,5 triliun,” ungkap Ririek.

“Ketika IPO harga saham GoTo kan Rp 338, artinya lebih rendah dari Rp 375 karena itu di 2021 kita di interim report kita mencatat unrealized loss Rp 821 M Sebenarnya Rp 338 pun kalau dibandingkan Rp 270 itu masih untung,” pungkasnya.

Hingga saat ini, laporan dugaan korupsi investasi ke GoTo itu bak 'ditelan bumi' di KPK.

Dugaan korupsi seret Dirut Telkomsel Nugroho

Direktur Utama (Dirut) PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Nugroho, yang menjabat baru 1 tahun lebih kini diterpa dugaan korupsi. Dugaan korupsi tersebut terungkap seiring temuan sejumlah aliran dana yang dinilai janggal, termasuk dugaan transfer kepada dua perempuan berinisial ADR dan FE, menurut Koalisi Mahasiswa Anti Korupsi.

Diketahui, Nugroho atau yang sering disapa Nugi resmi menjabat sebagai Dirut di anak usaha PT Telkom Indonesia (TLKM) itu sejak 8 Desember 2023. Dalam hal ini sekitar sudah 1 tahun 5 bulan.

Dalam LHKPN 2023, kekayaan Nugroho tercatat Rp84 miliar, di mana lebih dari Rp43 miliar berbentuk kas dan setara kas.

Nugroho termasuk orang lama di Telkomsel. Sejumlah jabatan pernah dipercayakan kepadanya. Antara lain Direktur Jaringan Telkomsel, Senior Vice President Business IT Delivery Telkomsel, Vice President IT Customer Care and Charging Group Telkomsel, dan Vice President IT Customer Care and Billing Solution and Management Group Telkomsel.

Dengan karir mentereng itu, sesuai data LHKPN, Nugroho sejauh ini telah mengantongi harta kekayaan sebesar Rp84.281.203.153. Dari total harta kekayaan tersebut, ia memiliki sejumlah tanah dan bangunan dengan total Rp 9.046.483.000.

Nugroho juga memiliki sejumlah alat transportasi dan mesin senilai Rp 5.660.000.000. Nugroho juga memiliki harta bergerak senilai Rp 5.400.000.000, surat berharga senilai Rp 3.559.251.767, kas dan setara kas senilai Rp 43.710.252.386 juga harta lainnya senilai Rp 16. 905.216.000.

Amri, selaku koordinator pelapor yang melaporkan dugaan korupsi itu ke Komisi Pemberntasan Korupsi atau KPK menyoroti perbedaan signifikan antara jumlah dana yang diduga terlibat korupsi dan jumlah kekayaan Nugroho berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

“Kami melihat adanya ketidaksesuaian yang mencolok antara jumlah dugaan korupsi dan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Nugroho,” kata Amri, Senin (28/4/2024) lalu.

Dugaan monopoli ilegal bisnis A2P SMS
Nugroho diduga terseret monopoli ilegal dalam bisnis SMS korporasi (A2P SMS) bernilai miliaran rupiah per bulan, yang diduga dialihkan ke perusahaan baru bernama Kode Digital Nusantara (KDN).

Bisnis A2P SMS ini adalah  layanan pengiriman pesan massal untuk sektor korporasi seperti perbankan dan e-commerce, merupakan sumber pendapatan besar bagi operator telekomunikasi. Namun, Telkomsel yang 70 persen sahamnya dimiliki oleh BUMN Telkom dituding mengubah peta persaingan secara tidak wajar.

Berdasarkan dokumen internal dan keterangan sumber di lingkungan Telkom, KDN secara tiba-tiba muncul sebagai satu-satunya mitra swasta Telkomsel di sektor ini, menggantikan PT Mustika Indonesia yang sebelumnya dikaitkan dengan Badan Telik Sandi (BTS), lembaga intelijen negara.

Proses persetujuan kerja sama dengan KDN disebut hanya memakan waktu satu hari dan disahkan langsung oleh Nugroho, langkah yang dianggap tidak lazim dalam praktik bisnis Telkomsel.

“Ini rekor tercepat dalam sejarah Telkomsel. Ada apa di balik kedekatan Nugroho dengan penguasa?” kata sumber internal itu.

Diduga, skema pengalihan ini berkaitan dengan hubungan dekat Nugroho dan SD, yang disebut-sebut terjalin melalui AR, Ketua Umum salah satu partai politik di Indonesia. Pertemuan keduanya kerap terjadi di lapangan golf mewah yang difasilitasi Mahaka Group, milik Menteri BUMN Erick Thohir.

“Mereka main golf sambil membahas bisnis. Ini bukan sekadar pertemuan santai,” kata seorang pengamat politik yang memantau dinamika kekuasaan di Jakarta.

Pengalihan dana dari PT Mustika Indonesia ke KDN menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan terhadap operasional BTS. Mustika selama ini dikenal sebagai mitra pengelola dana A2P SMS untuk kebutuhan intelijen negara. “Jika ini benar, keamanan data nasional bisa terancam,” kata sumber dari lingkungan pemerintah.

KDN, perusahaan yang tidak memiliki rekam jejak kuat di sektor telekomunikasi, mendapatkan hak istimewa tanpa melalui proses lelang terbuka. Padahal, sebagai anak usaha BUMN, Telkomsel berkewajiban menjalankan prinsip transparansi. “Ini bukti bahwa korporasi BUMN dikorbankan untuk kepentingan elit,” kata seorang pegawai Telkom.

Dia juga menyoroti potensi kerugian negara yang bisa mencapai Rp50 miliar per bulan akibat praktik ini.

Topik:

KPK GoTo Telkomsel Dirut Telkomsel Nugroho Gojek Telkom