Puluhan Negara Eropa dan AS Minta Rusia Mundur dari PLTN Zaporizhzhia

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 16 Agustus 2022 11:34 WIB
Jakarta, MI - Uni Eropa dan 42 negara lainnya, termasuk Amerika Serikat meminta Rusia untuk segera menarik pasukannya dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan. Sementara itu, pasukan Rusia sedang mengungsi ke tepi kiri Sungai Dnipro di wilayah Kherson selatan setelah serangan Ukraina membuat jembatan kunci ketiga di daerah itu tidak dapat dilalui, menurut pejabat Ukraina. Seruan untuk penarikan Rusia dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhzhia, kompleks nuklir sejenis terbesar di Eropa, adalah titik fokus dari kekhawatiran global yang berkembang setelah dalam beberapa hari peningkatan penembakan di kawasan itu. Hal itu telah memicu seruan bagi para pakar internasional untuk mengunjungi fasilitas tersebut dan meningkatkan kekhawatiran akan potensi kecelakaan nuklir. Sementara itu, pejabat Ukraina mengatakan bahwa kehadiran Rusia di wilayah Kherson selatan dan bagian dari Zaporizhzhia semakin melemah karena jalur pasokannya mendapat serangan setiap hari oleh sistem senjata jarak jauh Ukraina. Saat ini sistem senjata itu banyak di antaranya oleh sekutu Barat. Ivan Fedorov, walikota Melitopol yang diduduki, mengatakan bahwa penghancuran jembatan kereta api di barat daya kota itu pada akhir pekan telah semakin memperumit rute pasokan Rusia sebagaimana dikutip CNN.com, Selasa (16/8). Sedangkan pasukan Rusia telah meningkatkan penembakan di wilayah Kharkiv dari timur laut Ukraina. Mereka membombardir unit pasukan Ukraina yang mencoba menghalangi jalur pasokan mereka yang menuju Donetsk, menurut militer Ukraina. Pejabat Ukraina juga melaporkan serangan roket dan artileri terhadap distrik Chuhuiv di selatan kota Kharkiv. Oleh Synyehubov, kepala administrasi militer wilayah Kharkiv, mengatakan lima orang terluka dalam serangan itu dan setidaknya 10 rudal ditembakkan dari kota Belgorod di Rusia. Dalam perkembangan lain, penghancuran tiga jembatan, termasuk Jembatan Kakhovka pada akhir pekan lalu, telah menghambat pergerakan peralatan militer berat dan pasokan amunisi ke Rusia di tepi kanan Sungai Dnipro. #Puluhan Negara Eropa