Kisah Soekarno Saat Ditangkap dan Masuk Penjara

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 17 Agustus 2022 17:00 WIB
Jakarta, MI – Saat hari Minggu di tahun 1029, Sukarno (Soekarno) mengikuti rapat besar di Madiun, Jawa Timur dengan lautan manusia. Saat pidato, Soekarno kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Namun ia dibebaskan setelah mendapatkan peringatan keras. Diceritakan dalam Buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat, lima hari setelah kejadian tersebut, Sukarno harus pergi ke Kota Solo untuk menghadiri rapat umum. Istri Soekarno, sebelumnya meminta sang suami untuk membatalkan perjalanan karena perasaannya tidak enak. Tetapi Sukarno tetap berangkat. Pada 9 Desember 1929, sekitar pukul 5 pagi, penghuni rumah terbangun karena mendengar gedoran pintu yang cukup keras. Gatot Mangkupraja yang menginap di rumah tersebut adalah orang pertama yang membuka pintu dan masuk seorang inspektur Belanda serta 6 polisi pribumi. Saat itu Sukarno tidur di kamar sebelah kamar Suyudi. Kemudian Sukarno ditangkap dan dilarang membawa barang apapun. Di luar rumah ada 50 polisi yang mengepung kompleks dengan tiga kendaraan. Sukarno dan Gatot kemudian dimasukkan kedalam mobil kedua. Ikut juga ditangkap Suhada, sopir tua yang membawa Sukarno menuju Solo. Setelah satu hari satu malam, tiga orang termasuk Sukarno dibawa ke stasiun dan dinaikkan ke kereta api. Selama 12 jam mereka menempuh perjalanan dengan pengawalan ketat hingga tiba di Cicalengka, daerah pinggiran yang jaraknya 30 kilometer dari Bandung. Dengan sedan hitam, Sukarno dibawa ke Rumah Penjara Banceuy.
Berita Terkait