MAKI Ungkap Dugaan Rute Private Jet Lukas Enembe
Rekha Anstarida
Diperbarui
26 September 2022 09:06 WIB
Jakarta, MI - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengungkapkan dugaan rute perjalanan Gubernur Papua Lukas Enembe ke luar negeri. Lukas disebut beberapa kali menggunakan private jet.
Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengatakan, selain terbang ke Singapura, Lukas juga sempat terbang ke Jerman. Namun, ia tak mengetahui apa aktivitas Gubernur Papua itu di Jerman.
Berikut detail lini masa perjalanan Lukas ke luar negeri dari Desember 2021 hingga Agustus 2022:
23 Desember 2021 Jakarta-Singapura
8 Januari 2022 Singapura-Jakarta
20 April 2022 Jakarta-Singapura
28 April 2022 Singapura-Munich, Jerma.
4 Mei kembali dari Jerman via Amsterdam, Belanda. Tiba di Singapura 5 Mei dengan pesawat Sq323
23 Mei 2022 Singapura-Jakarta
29 Mei 2022 Jakarta-Singapura
4 Juni 2022 Singapura-Makassar-Jayapura dengan private jet Hawker 900XP/PK-RDA
20 Juni 2022 Jakarta-Singapura
02 Juli 2022 Singapura-Manila, Filipina
04 Juli 2022 Manila-Singapura
05 Juli 2022 Singapura-Malaysia via jalur darat
06 Juli 2022 Malaysia-Singapura via jalur darat
10 Juli 2022 terbang Singapura-Timor Leste-Australia dengan private jet Hawker 900XP/PK-RDA
14 Juli 2022 Australia-Timor Leste
15 Juli 2022 Timor Leste-Singapura
16 Juli 2022 Singapura-Malaysia via jalur darat
29 Juli 2022 Malaysia-Singapura via jalur darat
3 Agustus 2022 Singapura-Manila
5 Agustus 2022 Manila-Singapura
6 Agustus 2022 Singapura-Malaysia via jalur darat
8 Agustus 2022 Malaysia-Manila
13 Agustus 2022 Manila-Singapura
15 Agustus 2022 Singapura-Manado-Jayapura dengan private jet Hawker 900XP/PK-RDA
Sebelumnya, penyidik KPK telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Enembe di Mako Brimob Polda Papua pada Senin (12/9). Namun, Lukas tidak memenuhi panggilan dengan alasan sedang sakit.
KPK kemudian menjadwalkan pemeriksaan kedua pada hari ini, Senin (26/9). Lukas bakal diperiksa sebagai tersangka.
Gubernur Papua itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Selain itu, KPK juga telah meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk mencegah Lukas bepergian ke luar negeri. Pencegahan untuk Lukas berlaku mulai 7 September 2022 hingga 7 Maret 2023.
Sementara itu, Aloysius Renwarin menyebut kliennya kemungkinan tidak akan hadir pada pemanggilan kedua itu.
“Iya nanti kita lihat apakah dia bisa datang atau masih sakit. Tapi beliau masih keadaan sakit kemungkinan tidak akan hadir. Yang jelas beliau masih sakit,” ujar Aloysius saat dikonfirmasi, Rabu (21/9).
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Hukum
Jaga Keamanan, MAKI Minta Polda Metro Ajukan Perlindungan Saksi Kasus Firli ke LPSK
7 Juli 2024 10:45 WIB
Nasional
Mendagri Tito Minta Maaf Soal Kinerja Pj Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Abud Musa'ad
11 Juni 2024 08:42 WIB