Israel Serang Bandara Damaskus di Suriah Sebabkan 2 Orang Tewas

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 2 Januari 2023 11:34 WIB
Jakarta, MI - Tentara Suriah mengatakan Militer Israel menembakkan rudal ke arah Bandara Internasional Damaskus, Suriah pada Senin (2/1) pagi waktu setempat. Akibat peristiwa tersebut dua tentara dilaporkan tewas serta dua orang lainnya terluka. Selain itu, aktivitas layanan di bandara Damaskus juga dilaporkan terhenti. Serangan itu merupakan yang kedua dalam tujuh bulan yang menghentikan layanan Bandara Internasional Damaskus, menyebabkan kerusakan material di daerah terdekat, kata tentara, tanpa memberikan rincian lebih lanjut seperti dikutip dari AP, Senin (2/1). Israel telah menargetkan bandara dan pelabuhan di bagian Suriah yang dikuasai pemerintah dalam upaya nyata untuk mencegah pengiriman senjata dari Iran ke kelompok militan yang didukung oleh Teheran, termasuk Hizbullah Libanon. Seorang pemantau perang oposisi melaporkan serangan Israel menghantam bandara serta depot senjata di dekat fasilitas di selatan Damaskus. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan empat orang tewas dalam serangan itu. Tidak ada komentar dari Israel. Pada 10 Juni, serangan udara Israel yang melanda Bandara Internasional Damaskus menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan landasan pacu. Itu dibuka kembali dua minggu kemudian setelah perbaikan. Pada bulan September, serangan udara Israel menghantam bandara internasional kota utara Aleppo, pusat komersial terbesar dan pernah menjadi pusat komersial Suriah, juga membuatnya tidak dapat digunakan selama berhari-hari. Pada akhir 2021, pesawat tempur Israel menembakkan rudal yang menghantam pelabuhan Latakia yang menghantam kontainer dan memicu kebakaran besar. Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap sasaran di dalam bagian Suriah yang dikuasai pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu. Israel telah mengakui, bagaimanapun, bahwa mereka menargetkan basis kelompok militan sekutu Iran, seperti Hizbullah Libanon, yang telah mengirim ribuan pejuang untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar Assad. Ribuan pejuang yang didukung Iran telah bergabung dalam perang saudara Suriah selama 11 tahun dan membantu memberi keseimbangan kekuatan yang menguntungkan Assad. Israel mengatakan kehadiran Iran di perbatasan utaranya adalah garis merah yang membenarkan serangannya terhadap fasilitas dan senjata di dalam wilayah Suriah.