Muntahkan Awan Panas Sejauh 4 Km, Status Gunung Merapi Masih Siaga

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 12 Maret 2023 07:09 WIB
Yogyakarta, MI - Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (11/3) pukul 12.12 WIB. Berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran itu terus terjadi hingga pukul 16.00 WIB. Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso menyebut, hingga Sabtu pukul 16.00 WIB terjadi 24 kali awan panas guguran di Gunung Merapi. Ia mengatakan jarak luncur awan panas guguran ini terjauh mencapai 4 kilometer. "Awan panas guguran terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik. Jarak luncur terjauh 4 km ke arah barat daya atau ke Sungai Bebeng dan Krasak," kata Agus saat jumpa pers secara daring, Sabtu (11/3). Menurutnya, saat kejadian angin bertiup ke arah barat laut-barat dengan intensitas bervariasi. "Dilaporkan terjadi hujan abu di sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi," ujarnya. Agus menjelaskan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal 7 kilometer. Kemudian, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran abu vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. "Suplai magma baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi daerah bahaya," tutur Agus. Agus mengatakan hujan dapat memicu terjadinya lahar dan ketidakstabilan kubah lava. Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sungai kawasan KRB ketika terjadi hujan di puncak Gunung Merapi. Agus menyebut saat ini pihaknya masih menetapkan Gunung Merapi berada pada status siaga. "Saat ini status aktivitas Gunung Merapi dalam tingkat Siaga," pungkasnya.