Kemenhub Tegur Super Air Jet Akibat AC Pesawat Mati Saat Terbang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 24 Maret 2023 11:13 WIB
Jakarta, MI - Baru-baru ini viral di media sosial, penumpang pesawat Super Air Jet mengeluhkan AC pesawat dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta, mati hampir dua jam. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan akan menindaklanjuti kejadian ini dengan serius. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni mengatakan telah menginstruksikan direktorat terkait untuk memberikan teguran kepada maskapai Super Air Jet atas peristiwa tersebut. Selain itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga akan melakukan inspeksi lebih lanjut untuk memastikan pesawat aman untuk digunakan kembali. Ia pun membenarkan kejadian yang terjadi pada pesawat dengan kode penerbangan IU-737 itu karena adanya gangguan teknis. "Saya mendapatkan informasi bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara di cabin sehingga membuat suhu udara di kabin pesawat tinggi dan membuat penumpang menjadi tidak nyaman karena kepanasan," kata Kristi dalam keterangannya, Jumat (24/3). Kristi mengatakan pihaknya memerintahkan Super Air Jet menginvestigasi internal mereka atas permasalahan tidak berfungsinya sistem pendingin kabin pesawat dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan agar permasalahan ini tidak terulang kembali. Selain itu, pihaknya juga memerintahkan Super Air Jet membina personel penerbangan jika ditemukan bukti bahwa mereka melaksanakan tugas di luar standar operasional prosedur yang berlaku. Lebih lanjut, Kristi pun mengimbau agar seluruh maskapai terus meningkatkan pelayanan serta mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan, mengingat sebentar lagi akan menghadapi periode angkutan udara lebaran 2023, di mana mobilitas masyarakat sangat tinggi. "Pada periode persiapan angkutan udara lebaran tahun ini, kami akan melakukan ramp inspection/inspeksi terhadap pesawat yang akan beroperasi melayani mudik lebaran. Saya mengingatkan kembali para operator di bidang penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu Safety, Security, Services dan Compliance (kepatuhan pada aturan yang berlaku)," tegas Kristi. Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan para penumpang pesawat Super Air Jet kepanasan, dan mengeluhkan matinya AC di dalam pesawat dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta. Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakartainformasi, tampak sejumlah penumpang sibuk mengipas badan mereka dengan kertas. “Penerbangan Super Air Jet DPS – CGK IU 373 AC mati dari Bali ke Jakarta, 1 jam 50 menit, bayangin!” tulis caption dalam video tersebut. Sementara itu, dalam video lainnya yang juga diunggah oleh akun tersebut, tampak anak kecil yang memakai kemeja putih berkeringat hingga basah kuyup. Terkait hal itu, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari pun buka suara. Ia mengatakan seluruh aspek prosedur penerbangan sudah dijalankan secara tepat. Menurutnya, standar keselamatan penerbangan dilakukan dengan melakukan pengecekan sebelum keberangkatan pesawat. Mulai dari pre-flight check, servicing and refueling hingga final inspection. “Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang,” kata Ari dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3). Ari mengatakan pesawat Super Air Jet itu membawa 179 penumpang dan enam awak kabin. Pesawat itu lepas landas dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (21/3) pukul 17.55 WITA. Namun, saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seperti seharusnya atau kurang maksimal. “Sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya,” ujarnya.

Topik:

Kementerian Perhubungan Super Air Jet