Nataru 2024-2025: Ekonom Sebut Kontribusi ke Pertumbuhan Ekonomi Terbatas

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 21 Desember 2024 13:43 WIB
Ilustrasi [Foto: Ist]
Ilustrasi [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, memprediksi momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 tidak akan memberikan dampak besar pada pertumbuhan ekonomi di kuartal IV/2024.

Yusuf menjelaskan bahwa meski periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya meningkatkan aktivitas konsumsi dan perjalanan, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi keseluruhan cenderung terbatas.

Ia juga menyoroti momen belanja online nasional yang memuncak pada tanggal 12 Desember sebagai salah satu pendorong konsumsi. 

Namun, Yusuf menilai, peningkatan aktivitas ekonomi selama kuartal IV/2024 hanya terjadi pada Desember, sedangkan aktivitas ekonomi pada Oktober dan November masih terbatas. 

"Jadi kami memperkirakan sumbangan dari libur Natal dan Tahun Baru terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal IV itu relatif kecil," kata Yusuf, Jumat (20/12/2024). 

Ia mengatakan, Center of Reform on Economics (Core) Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,96% pada Kuartal IV/2024. Angka tersebut hanya meningkatkan 0,1% dari capaian pertumbuhan ekonomi di Kuartal III/2024 (4,95%). 

Yusuf meyakini pemulihan ekonomi yang diharapkan terjadi pada kuartal IV/2024 tidak akan maksimal. 

Selain itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memprediksi potensi perputaran uang di industri pariwisata dapat mencapai sekitar Rp150 triliun pada momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

Secara terperinci, Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyampaikan, potensi perputaran uang dari wisatawan nusantara (wisnus) diproyeksi sebesar Rp117,3 triliun. 

“Sedangkan potensi perputaran uang dari wisatawan mancanegara (wisman) berada pada range Rp22,55 triliun hingga Rp29,2 triliun,” ungkap Wamen Ni Luh, Rabu (18/12/2024). 

Nominal tersebut didapat berdasarkan proyeksi jumlah pergerakan wisnus pada Desember 2024 yang mencapai 78,2 juta pergerakan, serta jumlah kunjungan wisman di kisaran 1,02 juta–1,32 juta kunjungan.

Topik:

natal tahun-baru pertumbuhan-ekonom core yusuf-rendy-manilet