Skema Baru Subsidi BBM, Bahlil: Blending Jadi Opsi Kuat

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 21 Februari 2025 20:38 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pemerintah tengah merampungkan rancangan skema penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih efisien. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa salah satu opsi yang hampir diputuskan adalah skema blending atau campuran.

”Salah satu di antara alternatif yang sudah hampir mendekati keputusan itu adalah skema blending," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (21/02/2025).

Namun, ia belum memastikan kapan skema baru ini akan mulai diterapkan. "Lebih cepat lebih baik. Ya, kita lihat saja," tambahnya singkat.

Untuk diketahui, skema blending BBM adalah metode penyaluran subsidi yang menggabungkan subsidi harga BBM dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Sebelumnya, Bahlil juga menjelaskan bahwa penerapan skema subsidi BBM masih dalam tahap pengumpulan data calon penerima.

“Nanti kalau semuanya sudah final, kita umumkan, termasuk skema dan detail lainnya. Tapi skemanya tidak akan jauh berbeda dari yang pernah saya sampaikan," ucapnya. detail lainnya. Tapi skemanya tidak akan jauh berbeda dari yang pernah saya sampaikan," tambahnya.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan harapan bahwa di tahun 2027 semua BBM di dalam negeri sudah diberlakukan satu harga.

Pemerintah tengah merancang perubahan besar dalam skema subsidi, di mana bantuan tidak lagi diberikan berbasis komoditas seperti BBM, melainkan langsung kepada masyarakat dalam bentuk BLT.

"Mungkin dalam waktu dua tahun kita bisa menuju ke satu harga, tidak ada lagi subsidi untuk barang, seperti BBM Solar atau apapun. Subsidi akan diberikan untuk orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi," jelas Luhut dalam acara Economic Outlook di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025). 

Kata dia, usulan ini telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurut Luhut, perubahan skema subsidi BBM dapat menghemat anggaran hingga miliaran dolar.

“Jadi menurut saya itu yang terbaik, sehingga kita bisa menghemat miliaran dolar lagi,” tutupnya.

Topik:

bbm esdm bahlil-lahadalia