Bangkrut! Ini Daftar 20 Bank yang Tutup dan Tanggapan OJK

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 6 April 2025 10:52 WIB
Ilustrasi [Foto: Ist]
Ilustrasi [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Jumlah Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang bangkrut tercatat mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah, dengan total 20 bank yang tutup. Angka ini melampaui rata-rata tahunan yang biasanya hanya sekitar 6 hingga 7 BPR yang gulung tikar.

Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, memberikan klarifikasi yang mengejutkan. Menurutnya, banyaknya penutupan BPR tersebut justru tidak mencerminkan adanya gejolak atau masalah besar dalam sektor perbankan Indonesia. 

“Penutupan BPR bisa menjadi indikasi yang baik saya kira, bagaimana bekerjanya sistem di Indonesia. Artinya, justru sebetulnya BPR yang sekarang mungkin sudah hampir 20 yang kita tutup itu tidak menimbulkan sama sekali goncangan atau keresahan pada masyarakat,” tutur Dian dalam webinar Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), dikutip Jumat (4/4/2025).

Dian yang merupakan anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ex-officio, mengungkapkan bahwa lembaga itu dapat menyikapi jatuhnya BPR-BPR di berbagai tempat dengan cepat. Sehingga deposan masyarakat aman, dan masalah dapat diselesaikan dengan cepat.

“Dan ini suatu confidence yang sangat besar, agar ke depan masyarakat tidak ragu menyimpan di bank umum atau BPR yang dalam pengawasan kita yang semakin baik dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Modus Fraud di BPR: Lemahnya Pengawasan jadi Celah Utama

Direktur Eksekutif Hukum LPS, Ary Zulfikar, memaparkan adanya tiga “celah” yang kerap dimanfaatkan pelaku penipuan (fraud) di lingkup BPR. Salah satunya adalah pengawasan berjenjang yang tidak berjalan di BPR terkait, dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Ary menjelaskan bahwa tidak hanya pemegang saham saja yang melakukan fraud, tapi juga para direksi hingga pegawai. Jadi ada kewenangan yang dia [pegawai itu] miliki dan tidak ada pengawasan,” papar Ary baru-baru ini.

Dalam konteks ini, Ary menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi (IT) sebagai alat bantu untuk memperkuat tata kelola. 

Menurutnya, sistem IT dapat menjadi filter otomatis yang mampu menolak pengajuan kredit fiktif, sehingga potensi fraud bisa diminimalisir sejak awal.

“Jadi mungkin pemanfaatan teknologi IT di BPR itu juga menjadi penting untuk paling tidak agar tata kelolanya baik,” tandasnya. 

Kerap kali, fraud dilakukan antara calon debitur bekerjasama dengan direksi yang mempunyai kewenangan memberikan kredit. Lantas, calon debitur itu dengan mudah menerima kredit tanpa melalui assessment atau penilaian. Lalu, terjadi kickback kredit atau pembayaran ilegal kepada pejabat bank tersebut.

“Dan yang lebih parah lagi kredit fiktif. Benar-benar projeknya tidak ada dan di-create dan itu biasanya dilakukan berjemaah. Mulai dari direksi pegawai maupun bagian komite investasi,” jelas Ary.

Selain lemahnya pengawasan internal, modus lain yang kerap digunakan dalam praktik fraud di BPR adalah skema kredit “topengan”. Dalam skema ini, para pemegang saham atau pengurus bank menggunakan KTP-nya untuk membuat kredit fiktif.

“Jadi seolah-olah si debiturnya minjem kredit itu. Nah karena topengan ya si debiturnya tidak tahu kan. Tapi ada yang tahu dipinjem dapat fee ya itu juga termasuk,” ungkap Ary.

Modus lain yang ditemukan adalah pengambilan dana simpanan milik nasabah tanpa sepengetahuan pemilik rekening.

"Jadi deposan sudah masukin duit ke bank tapi dibuat selip penarikan tanpa sepengetahuan digunakan. Nah itu bisa terjadi ya karena tadi barangkali semuanya dilakukan secara manual dan tidak ada pengawasan,” beber Ary.

Daftar BPR yang Tutup Sepanjang 2024-2025

  1. BPR Sembilan Mutiara
  2. BPR Bali Artha Anugrah
  3. BPRS Saka Dana Mulia
  4. BPR Dananta
  5. BPR Bank Jepara Artha
  6. BPR Wijaya Kusuma
  7. BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)
  8. BPR Usaha Madani Karya Mulia
  9. BPR Pasar Bhakti Sidoarjo
  10. BPR Purworejo
  11. BPR EDC Cash
  12. BPR Aceh Utara
  13. BPR Lubuk Raya Mandiri
  14. BPR Sumber Artha Waru Agung
  15. BPR Nature Primadana Capital
  16. BPRS Kota Juang (Perseroda)
  17. BPR Duta Niaga
  18. BPR Pakan Rabaa
  19. BPR Kencana
  20. BPR Arfak Indonesia.

Topik:

bank-tutup-di-indonesia bank-perekonomian-rakyat