Stok Melimpah, Prabowo Izinkan Ekspor Beras ke Luar Negeri

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 23 April 2025 16:32 WIB
Prabowo Izinkan Ekspor Beras ke Luar Negeri (Foto: Ist)
Prabowo Izinkan Ekspor Beras ke Luar Negeri (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia membuka peluang ekspor beras ke beberapa negara, mengingat produksi beras dalam negeri yang melimpah. 

Dalam sambutannya pada acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Presiden Prabowo menyatakan bahwa ia telah menerima laporan dari Menteri Pertanian dan Menko Pangan mengenai permintaan beberapa negara untuk mengimpor beras Indonesia.

Meskipun Presiden tidak menyebutkan negara-negara tujuan ekspor tersebut, ia memberikan lampu hijau untuk pengiriman beras ke negara-negara yang tertarik. Salah satu negara yang telah mengungkapkan minatnya untuk mengimpor beras dari Indonesia adalah Malaysia. 

“Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan! Dan saya perintahkan kirim beras ke mereka,“ ujar Prabowo di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa jika diperlukan, beras yang diekspor ke beberapa negara sebaiknya tidak dijual terlalu mahal.

“Kalau perlu, atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu cari untung besar. Yang penting, ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali. Kita buktikan bangsa Indonesia sekarang menjadi bangsa, bukan bangsa yang minta-minta, tetapi bangsa yang bisa membantu, dan memberi (kepada) bangsa lain,” tutur Prabowo.

Pada kesempatan yang sama, Prabowo mengungkapkan, ia mendapatkan laporan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahwa produksi beras nasional cukup tinggi dalam 3-4 bulan terakhir.

dengan demikian, untuk menampung seluruh produksi beras hasil garapan petani, Presiden memerintahkan seluruh pihak, termasuk BUMN, TNI, dan Polri membantu mempercepat pembangunan gudang-gudang penyimpanan.

“Saya telah minta semua unsur, BUMN, TNI, Polri untuk turun tangan. Saya akan siapkan biaya khusus untuk bangun gudang-gudang improvisasi, gudang-gudang sementara, yang tidak terlalu mahal. Gunakan lahan-lahan TNI, Polri, dan pemerintah yang ada. Pokoknya, setiap hasil petani-petani kita harus, bisa disimpan, bisa diamankan,” jelas Prabowo.

Presiden Prabowo juga menyampaikan rencananya untuk menjadikan Koperasi Desa Merah Putih sebagai pusat penyimpanan hasil panen masyarakat desa, termasuk beras. Ia menargetkan pembangunan sekitar 70.000 hingga 80.000 koperasi tersebut di berbagai wilayah Indonesia.

“Nanti di tiap koperasi itu kami bangun gudang. Berapa pun hasil di desa itu akan aman, karena gudangnya ada,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang turut mendampingi Presiden Prabowo hari ini, memaparkan bahwa, serapan beras sampai dengan bulan April 2025 menjadi yang tertinggi dalam waktu 10 tahun terakhir. adapun stok beras kini mencapai 3 juta ton.

“Kita pecah rekor hari ini 3 juta ton, dan ini tertinggi selama 20 tahun. Bahkan, di atas 20 tahun. Data yang kami terima, yang kami dapatkan adalah tertinggi selama 20 tahun, stok gudang 3 juta ton lebih,” jelas Mentan Amran.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Sumatera Selatan pada Rabu, Prabowo menghadiri acara tanam raya serentak dari Kabupaten Ogan Ilir, kemudian menghadiri acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin.

Selama kunjungan tersebut, Presiden turut didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang menjadi tuan rumah acara.

Selain itu, hadir pula Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, di lokasi peluncuran Gerina.

Topik:

beras-ri ekspor-beras presiden-prabowo-subianto