Sanksi Trump pada Iran Bikin Harga Minyak Melonjak 2 Persen

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 2 Mei 2025 12:05 WIB
Harga Minyak Dunia Menguat Setelah Ancaman Sanksi Trump untuk Iran (Foto: Ist)
Harga Minyak Dunia Menguat Setelah Ancaman Sanksi Trump untuk Iran (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga minyak dunia naik hampir dua persen pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), dipicu oleh ketegangan geopolitik terbaru setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan ancaman sanksi sekunder terhadap Iran. Pernyataan ini muncul usai putaran keempat pembicaraan AS-Iran ditunda.

Mengutip data Yahoo Finance, Jumat (2/5/2025), harga minyak mentah Brent ditutup menguat sebesar USD1,07 atau 1,8 persen ke level USD62,13 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga naik USD1,03 atau 1,8 persen ke posisi USD59,24 per barel.

Kenaikan harga dipicu oleh pernyataan dari Trump, yang menyebut bahwa seluruh pembelian minyak dan produk petrokimia dari Iran harus dihentikan. Ia memperingatkan bahwa negara atau individu mana pun yang tetap membeli minyak dari Iran akan dikenakan sanksi sekunder oleh Amerika Serikat.
 
Komentarnya menyusul penundaan pembicaraan yang seharusnya berlangsung di Roma pada Sabtu, mengenai program nuklir Iran. Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters, tanggal baru akan ditetapkan tergantung pada pendekatan AS.

OPEC+ Didorong Tingkatkan Produksi Minyak

Sejumlah anggota OPEC+ dikabarkan akan mendorong percepatan kenaikan produksi minyak untuk bulan Juni, menandai upaya kenaikan kedua secara berturut-turut. Informasi ini disampaikan oleh tiga orang yang mengetahui pembicaraan OPEC+. Delapan negara OPEC+ akan bertemu pada 5 Mei untuk memutuskan rencana produksi periode Juni.

Di tengah dinamika pasar global, Arab Saudi memberi tahu sekutu dan pakar industri mereka tidak mau menopang pasar minyak dengan pemotongan pasokan dan dapat mengelola periode harga rendah yang berkepanjangan.
 
Sementara itu, dari sisi permintaan, ekonomi Amerika Serikat mencatat kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada kuartal pertama. Penurunan ini dipicu oleh lonjakan impor, ketika para pelaku usaha bergegas mengamankan barang sebelum tarif baru yang lebih tinggi diberlakukan.

Kondisi ini menambah ketidakpastian terhadap arah kebijakan perdagangan Trump, yang dinilai sulit diprediksi. Kebijakan tarif Trump sendiri telah membuat kemungkinan ekonomi global akan tergelincir ke dalam resesi tahun ini.

Topik:

minyak-mentah harga-minyak-dunia kebijakan-trump iran amerika-serikat