BULOG Serap 2 Juta Ton Gabah Petani, Stok Beras Nasional Tembus 3,6 Juta Ton di Mei 2025

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 8 Mei 2025 19:47 WIB
Beras Bulog di gudang (Foto. Rizal)
Beras Bulog di gudang (Foto. Rizal)

Jakarta, MI -  Dalam langkah nyata mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Perum BULOG berhasil mencatat capaian bersejarah: menyerap lebih dari 2 juta ton setara beras dari petani dalam negeri hingga awal Mei 2025. Serapan ini tak hanya menjadi bukti dukungan terhadap petani lokal, tetapi juga memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.

Dengan tambahan serapan tersebut, total stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai BULOG kini telah melampaui angka 3,6 juta ton. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak BULOG berdiri 57 tahun lalu, dan menjadi tonggak penting dalam sejarah lembaga yang selama ini menjadi garda depan ketahanan pangan Indonesia.

"Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara di tengah petani. Kami akan terus menyerap hasil panen secara optimal agar harga gabah tetap menguntungkan bagi petani," ujar Direktur Pengadaan Perum BULOG, Prihasto Setyanto, di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa sesuai dengan penugasan pemerintah, BULOG membeli gabah kering panen dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Serapan dilakukan melalui Tim Jemput Gabah yang melibatkan penyuluh pertanian dan Babinsa, langsung ke sentra-sentra produksi di seluruh Indonesia.

“BULOG hadir langsung ke lapangan. Gudang-gudang kami terus terisi dari hasil panen petani. Kami pastikan serapan dilakukan hingga seluruh gudang penuh,” tegas Prihasto.

Tak hanya menyerap dari petani perorangan, BULOG juga menggandeng kelompok tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), serta para pengusaha penggilingan padi dari skala kecil hingga besar. Kolaborasi ini menjadi strategi kunci agar penyerapan berjalan merata dan berkelanjutan.

Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi stabilisasi harga pangan nasional, mengingat kebutuhan beras masyarakat Indonesia yang terus meningkat, sementara petani membutuhkan jaminan harga agar tetap berproduksi.

Topik:

Bulog Ekonomi Stok Beras