Prabowo Siapkan Subsidi Upah Bagi Pekerja Bergaji di Bawah Rp3,5 Juta

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 25 Mei 2025 16:52 WIB
Pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta per bulan akan diberikan subsidi upah oleh pemerintah (Foto: Ist)
Pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta per bulan akan diberikan subsidi upah oleh pemerintah (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto berencana memberikan bantuan subsidi upah (BSU) bagi para pekerja dengan penghasilan di bawah Rp3,5 juta per bulan. 

Program ini menjadi salah satu bentuk keberpihakan pemerintah terhadap pekerja berpenghasilan rendah di tengah tekanan ekonomi global.

Skema BSU kali ini mengacu pada program serupa yang pernah dilakukan saat masa pandemi COVID-19. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menekankan bahwa besaran bantuan yang akan diberikan tidak sebesar sebelumnya.

"Pemberian (bantuan) subsidi upah seperti (masa) covid. Besarannya lebih kecil (dari Rp600 ribu)," kata Airlangga, dikutip Minggu (25/5/2025).

Sebelumnya, tepatnya pada tahun 2022, pemerintah memberi BSU senilai Rp600 ribu untuk para buruh dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Bantuan ini hanya dibagikan satu kali kepada para penerima yang memenuhi syarat.

Mengacu pengumuman resmi di situs Kemenko Perekonomian, BSU akan disalurkan mulai 5 Juni 2025. Pemberian bantuan itu berbarengan dengan lima stimulus atau insentif ekonomi lain.

Pertama, diskon biaya transportasi. Ini mencakup diskon tiket kereta api, pesawat, serta tarif angkutan laut selama masa libur sekolah.

Sedangkan insentif kedua adalah potongan tarif tol yang berlaku selama Juni 2025 dan Juli 2025. Program ini ditargetkan menyasar sekitar 110 juta pengendara.

Ketiga, diskon tarif listrik 50 persen selama Juni 2025-Juli 2025 untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA. 

Keempat, tambahan alokasi bantuan sosial berupa kartu sembako dan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Sementara, stimulus kelima adalah perpanjangan program diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) bagi buruh di sektor padat karya.

"Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua. Jadi, momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program. Nah, ini beberapa program yang disiapkan tentunya untuk mendorong pertumbuhan melalui apa yang bisa ditingkatkan melalui konsumsi," tuturnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2025 tercatat sebesar 4,87 persen, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,11 persen.

Topik:

bantuan-subsidi-upah prabowo-subianto