Harga CPO Naik Lagi, Ekspor jadi Pendorong Utama


Jakarta, MI - Harga kontrak minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali menguat pada Rabu (4/6/2025), menandai reli selama dua hari berturut-turut.
Sentimen positif datang dari peningkatan kinerja ekspor yang memberikan dorongan signifikan terhadap harga.
Menurut data BMD, kontrak CPO untuk pengiriman Juni 2025 ditutup naik 8 Ringgit Malaysia ke level 3.946 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak Juli 2025 naik lebih tinggi, yakni 18 Ringgit Malaysia menjadi 3.965 Ringgit Malaysia per ton.
Tak hanya itu, kontrak Agustus 2025 juga ikut menguat 14 Ringgit Malaysia menjadi 3.948 Ringgit Malaysia per ton. Adapun kontrak untuk pengiriman September 2025 tercatat naik 15 Ringgit Malaysia menjadi 3.937 Ringgit Malaysia per ton.
Kemudian, untuk kontrak berjangka CPO Oktober 2025 melesat 18 Ringgit Malaysia menjadi 3.933 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO November naik 16 Ringgit Malaysia menjadi 3.931 Ringgit Malaysia per ton.
Menurut laporan Bernama, penguatan harga CPO dipicu oleh kinerja ekspor yang lebih baik dan kenaikan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT).
Analis dan pedagang minyak sawit David Ng menuturkan, meskipun ekspektasi kenaikan stok terus memberikan tekanan pada harga, tren saat ini masih menunjukkan dukungan kuat.
“Kami melihat harga CPO bergerak di kisaran support 3.800 Ringgit Malaysia per ton dan resistensi 4.000 Ringgit Malaysia per ton,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai Anilkumar Bagani memproyeksikan, stok minyak sawit Malaysia pada akhir Mei akan meningkat menjadi 1,997 juta ton.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya produksi sebesar 2,7%, lonjakan impor hingga 20%, pertumbuhan ekspor sebesar 19,75%, dan konsumsi domestik yang stabil.
“Survei Bloomberg juga menunjukkan bahwa stok akhir Mei diperkirakan berada di sekitar 2,01 juta ton,” imbuhnya.
Sementara itu, data dari Asosiasi Penggiling Minyak Sawit Semenanjung Selatan (SPPOMA) mencatat bahwa produksi CPO di wilayah tersebut mengalami kenaikan 3,53% pada Mei dibandingkan April.
“Pasar saat ini menunggu estimasi produksi penuh bulan Mei dari Malaysian Palm Oil Association (MPOA) dan UOB Kay Hian,” tambah Bagani.
Topik:
sawit minyak-sawit cpo harga-cpo