Sintong Panjaitan Diisukan Masuk Jajaran Komisaris Pertamina

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 12 Juni 2025 18:05 WIB
PT Pertamina (Persero) (Foto: Dok MI)
PT Pertamina (Persero) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PT Pertamina (Persero) dikabarkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada hari ini, Kamis (12/6/2025), dengan agenda utama merombak jajaran Direksi. 

Nama Letjen (Purn) Sintong Panjaitan mencuat sebagai calon anggota baru dalam susunan Dewan Komisaris Pertamina. Mantan Staf Khusus BJ Habibie ini disebut-sebut sudah masuk radar perbincangan di Komisi VI DPR RI.

"Saya memang sempat mendengar nama Pak Sintong Panjaitan disebut-sebut dalam beberapa hari terakhir. Tapi dalam proses penentuan komisaris dan direksi BUMN seperti Pertamina, kita semua tahu dinamika bisa berubah setiap detik sampai RUPS resmi mengumumkan susunan yang final," ungkap Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam kepada media, Kamis (12/6/2025).

Namun, ia belum dapat memastikan apakah Sintong Panjaitan akan menjadi Komisaris Persero, karena masih menunggu pengumuman resmi hasil RUPS Tahunan Pertamina.

"Yang penting kita kawal bersama, siapapun nama yang dipilih, harus punya integritas, kapabilitas, dan komitmen kuat untuk memperbaiki tata kelola Pertamina. Karena tantangan Pertamina hari-hari ini sangat besar dari isu oplosan BBM sampai kepercayaan publik yang harus dipulihkan," tuturnya.

Sosok Sintong Panjaitan

Sintong Panjaitan merupakan mantan 'Rising Star' dalam dunia militer di Indonesia. Pada usia yang masih terbilang muda, ia sudah dipercaya menjabat sebagai Panglima Kodam Udayana dengan pangkat Mayor Jenderal.

Karier cemerlang Sintong telah terlihat sejak masa pendidikannya di akademi militer Magelang, di mana ia lulus dengan predikat terbaik. 

Prestasi tersebut akhirnya menghantarkan kariernya menjadi 'The Rising Star'. Salah satu prestasi gemilang Sintong Panjaitan adalah ketika ia sukses memimpin operasi pembebasan pembajakan pesawat Garuda, Woyla di bandara Don Muang, Bangkok.

Namun, karier militernya terhenti saat Sintong menjabat sebagai Pangdam Udayana. Ia dituding terkait dalam peristiwa Santa Cruz Dilli, Timor Timur, pada tahun 1991. Peristiwa Santa Cruz adalah terjadinya aksi penembakan terhadap pendemo di Dilli oleh oknum tak bertanggung jawab dari 'kesatuan misterius'.

Karier Sintong kembali bersinar saat Habibie mengangkatnya sebagai asisten Menteri Riset dan Teknologi. Saat itu, pangkatnya pun naik menjadi Letnan Jenderal

Sejak saat itulah, Letjen Sintong Panjaitan dikenal Habibie sebagai seorang perwira tinggi yang profesional, jujur, berdedikasi dan berdisiplin tinggi.

Penilaian positif dari Habibie membuat Sintong kerap dipercaya untuk menduduki posisi strategis selama masa kepemimpinan Habibie sebagai Wakil Presiden maupun Presiden menggantikan Soeharto. 

Namun, nama Sintong kembali tenggelam pasca-jatuhnya Habibie karena dia memilih tidak berpolitik praktis sebagaimana para purnawirawan jenderal lainnya.

Topik:

pt-pertamina sintong-panjaitan rups-pertamina