Defisit APBN 2025 Diprediksi Melebar ke 2,78% PDB


Jakarta, MI - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 diproyeksikan melebar menjadi 2,78% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Angka tersebut lebih dalam dari perkiraan awal yang ditetapkan sebesar 2,53% PDB, namun masih berada di bawah ambang batas maksimum 3% sesuai mandat Undang-Undang Keuangan Negara.
Dalam penyampaian proyeksi fiskal semester I di Jakarta, Senin (1/7/2025), Sri Mulyani menjelaskan bahwa hingga pertengahan tahun ini, realisasi defisit telah mencapai 0,81% PDB. Ia menegaskan bahwa kendati terjadi pelebaran, arah kebijakan fiskal tetap dikelola secara hati-hati dan disiplin.
"Kami menyiapkan APBN untuk program-program prioritas, APBN 2025 mendukung program-program penting untuk memperbaiki kualitas kesejahteraan rakyat Indonesia," tutur Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR.
Ia menyampaikan bahwa penerimaan negara pada akhir 2025, diperkirakan Rp 2,865,5 triliun. Angka ini 95,4% dari target APBN 2025.
Sri Mulyani menambahkan bahwa hingga akhir 2025, pendapatan negara diperkirakan akan mencapai Rp 3.527,5 triliun. Angka ini 97,4% dari target APBN.
"APBN 2025 luar biasa dinamis dalam pelaksanaannya karena ada K/L (Kementerian/Lembaga) baru konstruksi belanja berubah. APBN 2025 menantang kami agar tetap terjaga," pungkas Sri Mulyani.
Topik:
sri-mulyani apbn-2025 apbn-defisit