Pertamina Teken MoU Impor LPG dan Minyak dari AS

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 9 Juli 2025 14:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (Foto: Ist)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pemerintah Indonesia mulai membuka pintu kerja sama energi dengan Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari upaya menekan potensi tarif impor. 

PT Pertamina disebut telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pembelian Liquefied Petroleum Gas (LPG), bensin, dan minyak mentah dari AS.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto kepada Reuters pada Selasa (8/7/2025).

Menurut Airlangga, kerja sama ini merupakan bagian dari negosiasi dagang dengan Negeri Paman Sam, terutama untuk menjaga agar produk ekspor Indonesia tidak dikenakan tarif tinggi.

Selain Pertamina, kata Airlangga, FKS Group dan Sorini Agro Asia Corporindo juga telah menandatangani perjanjian untuk membeli jagung dari Cargill.

Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung ebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu kelanjutan dari hasil negosiasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan AS sebelum memutuskan membeli minyak dan LPG dari AS.

Meski begitu, Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengalokasikan belanja hingga US$34 miliar, atau setara Rp 551,1 triliun (asumsi kurs Rp16.209 per US$), dengan alokasi sekitar US$ 15,5 miliar atau Rp 251,24 triliun untuk sektor energi. 

Topik:

pertamina lpg amerika-serikat