PGN Optimistis Kinerja Positif Berkelanjutan, Laba 2024 Tembus USD 339 Juta

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 24 Juli 2025 16:35 WIB
Direktur Keuangan PGN  Fadjar Harianto Widodo. (Dok.MI)
Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto Widodo. (Dok.MI)

Jakarta, MI - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan optimistis dapat mempertahankan margin positif secara berkelanjutan seiring menguatnya fundamental operasional perusahaan.

Pemanfaatan portofolio LNG (liquefied natural gas) yang kian diterima pasar turut menjadi kontributor penting bagi kinerja niaga gas perusahaan.

Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo, mengungkapkan bahwa sejak ketersediaan gas pipa menurun pada Mei 2024, PGN telah menyalurkan LNG sebanyak tiga kargo. Penyaluran ini kemudian berlanjut hingga mencapai lima kargo pada semester pertama 2025.

“Penyaluran LNG ini menjadi strategi optimalisasi pasokan gas untuk pelanggan. Alhamdulillah, sambutan pasar cukup baik,” ujar Fadjar dalam Mini Sessions PGN di ajang Pertamina Investor Day, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Pada 2024, volume LNG yang disalurkan tercatat mencapai 3 persen dari total volume gas bumi yang dikirimkan. PGN menargetkan angka tersebut meningkat menjadi lebih dari 10 persen pada 2025, dan secara bertahap hingga 15 persen.

Langkah ini, menurut Fadjar, menunjukkan komitmen PGN untuk mendukung pasar yang selama ini sangat bergantung pada pasokan gas pipa. PGN juga memastikan agar harga LNG tetap kompetitif agar bisa diterima secara luas.

Di sektor transmisi gas, PGN mencatatkan volume sebesar 1.543 MMSCFD pada 2024. Capaian ini didukung produksi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) serta beroperasinya pipa Senipah–Balikpapan, yang turut memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan perusahaan.

Selain itu, pemanfaatan Terminal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung juga menunjukkan peningkatan. Volume Terminal Usage Agreement (TUA) di fasilitas ini mencapai 72 BBTUD sepanjang 2024. FSRU Lampung juga dimanfaatkan oleh PLN sebagai alternatif pasokan di tengah menurunnya gas pipa.

“Tren volume TUA di FSRU Lampung meningkat tiap tahun dan berkontribusi pada pendapatan, khususnya melalui kerja sama dengan PLN,” jelas Fadjar.

Bisnis LNG internasional juga menjadi penopang pertumbuhan. Sepanjang 2024, PGN berhasil menjual tujuh kargo LNG ke pasar luar negeri. Fadjar menilai margin yang diperoleh dari LNG trading cukup signifikan, dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025.

PGN juga tengah menjajaki perpanjangan kontrak pasar LNG internasional untuk memperkuat keberlanjutan usaha hingga 2026.

Untuk memperkuat fundamental jangka panjang, PGN telah merealisasikan belanja modal (CAPEX) senilai 255 juta dolar AS pada 2024. Investasi ini mencakup proyek pipa strategis seperti Cikampek–Plumpang, Tegal–Cilacap, serta revitalisasi tangki LNG di Arun.

“Proyek-proyek ini adalah peluang tambahan margin ke depan. Utilisasi dari pelanggan juga sudah sangat dinantikan,” ujarnya.

Di tengah ekspansi, PGN tetap menjaga efisiensi dan pengelolaan liabilitas. Hasilnya, perusahaan mencatat laba bersih 339,4 juta dolar AS dan EBITDA sebesar 1,077 miliar dolar AS pada 2024.

“Menurut saya, kinerja tahun ini cukup menjanjikan. Kami berkomitmen menjaga kekuatan operasional agar laba bersih terus tumbuh. Dengan dividend yield 9–10 persen, PGAS menjadi pilihan strategis investor di sektor energi,” pungkas Fadjar.

 

Topik:

Kinerja Keuangan Menguat PGN PGN Optimistis Margin Positif