Industri Tertekan, Menperin Minta Tak Ada PHK di Sektor Otomotif


Jakarta, MI - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta para pelaku industri otomotif untuk tidak mengambil jalan pintas berupa pemutusan hubungan kerja (PHK), meski tengah menghadapi tekanan ekonomi global yang signifikan.
Menperin menyampaikan hal ini saat membuka pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Kamis (24/7/2025). Ia mengakui dinamika ekonomi global telah memberikan tekanan yang tidak ringan bagi industri otomotif.
Ia menyebut bahwa berbagai tantangan eksternal seperti lonjakan harga bahan baku, fluktuasi nilai tukar dolar, serta gangguan rantai pasok global telah menekan industri otomotif secara nasional.
Kendati begitu, Menperin menegaskan pentingnya manajemen yang cermat dan adaptif dalam menghadapi situasi tersebut. Ia menambahkan bahwa pemerintah tengah fokus menjaga stabilitas industri dan melindungi daya beli masyarakat.
Oleh karena itu, ia berharap pelaku industri tidak mengambil langkah PHK sebagai solusi atas tekanan yang dihadapi.
"Ini perintah hari ini, Pak, dan saya sudah sampaikan juga kepada para pelaku industri otomotif ketika saya bertemu, bahwa jangan ada PHK. Jangan ada PHK. Ini perintah dari pemerintah. Jangan ada PHK," kata Menperin.
Menperin menyampaikan komitmen pemerintah dalam menjaga iklim usaha yang kondusif melalui kebijakan stabilisasi harga dan insentif bagi sektor manufaktur, termasuk otomotif, agar tetap menjadi penyumbang utama penciptaan lapangan kerja berkelanjutan.
Ia jug mengatakan bahwa pemerintah melihat kondisi saat ini sebagai masa transisi yang bersifat sementara. Ia optimistis bahwa perekonomian Indonesia akan segera pulih dan industri otomotif harus siap menyambut momentum tersebut dengan integrasi yang lebih kuat, efisien, dan kompetitif.
Sebagai bagian dari langkah strategis jangka panjang, pemerintah akan mendorong penguatan kebijakan terkait peningkatan penggunaan komponen lokal atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proses produksi.
"Kita yakini penggunaan local content atau TKDN itu akan memperkuat struktur biaya selain mengurangi ketergantungan kita terhadap import dan membuka peluang bagi perkembangannya industri komponen dalam negeri," ujar Menperin.
Menteri Agus juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pelaku utama industri maupun sektor pendukung, untuk mempererat sinergi guna menciptakan industri otomotif nasional yang lebih tangguh dan kompetitif dalam menghadapi tekanan global.
"Dengan memperkuat sinergi antara pelaku utama dan usaha pendukung, kita tidak hanya menjawab tantangan hari ini, tapi juga kita memperkuat fondasi industri otomotif nasional agar lebih resilient, lebih tangguh, dan berjalan tangguh dan berjalan," pungkasnya.
Topik:
menteri-perindustrian otomotif gaikindo-indonesia-international-auto-show-giias