Penyaluran Kredit Bank Mandiri Naik 11 Persen jadi Rp1.701 Triliun di Kuartal II-2025

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 19 September 2025 12:30 WIB
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) (Foto: Dok MI)
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan penyaluran kredit konsolidasi sebesar Rp1.701 triliun pada kuartal II-2025, tumbuh 11 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menyampaikan bahwa capaian tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang tercatat 7,03 persen yoy per Juni 2025, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Pertumbuhan kredit yang kami capai menunjukkan peran aktif Bank Mandiri dalam mendukung pembiayaan produktif di berbagai sektor strategis. Akselerasi kredit difokuskan untuk memperkuat kinerja ekonomi nasional sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Oleh sebab itu, kami akan terus menjaga pertumbuhan kredit Bank Mandiri di atas rata-rata industri,” tutur Novita di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Ia menjelaskan, pertumbuhan kredit tersebut terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan ke sejumlah sektor potensial, seperti konstruksi, infrastruktur, perdagangan, energi, makanan dan minuman, serta industri padat karya. 

“Sinergi dengan pelaku usaha di berbagai sektor berhasil membawa pertumbuhan kredit berjalan lebih inklusif. Ekosistem sektor produktif yang berorientasikan ekspor memperkuat pembiayaan pada segmen bisnis industri dan menjadi landasan bagi UMKM serta ritel untuk terus berkembang,” kata Novita.

Pada segmen UMKM, Bank Mandiri juga mencatat pertumbuhan signifikan. Kredit mikro produktif meningkat 12,6 persen secara tahunan pada akhir kuartal II 2025. Adapun total aset senilai Rp2.514,68 triliun, naik 11,4 persen year on year (yoy) pada kuartal II 2025.

“Kami menjaga agar pertumbuhan aset tetap berkualitas, dengan fokus pada pembiayaan sektor-sektor yang memiliki potensi besar dalam mendukung produktivitas nasional dan penyerapan tenaga kerja,” ujar Novita.

Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) Gross Bank Mandiri terjaga di level 1,08 persen secara bank only, lebih baik dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,22 persen bila merujuk data OJK di periode Juni 2025.

Selain itu, rasio pencadangan atau NPL Coverage Ratio Bank Mandiri tercatat sebesar 273 persen, menunjukkan ketahanan keuangan yang kuat dalam mengantisipasi risiko.

Topik:

bank-mandiri penyaluran-kredit