BNI Perkuat Energi Bersih Lewat Proyek Geothermal 500 MW Geo Dipa

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 17 Oktober 2025 3 jam yang lalu
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Foto: Dok MI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan komitmennya terhadap pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menyalurkan fasilitas kredit dan trade facility kepada PT Geo Dipa Energi (Persero). 

Dukungan ini akan digunakan untuk pembangunan dan pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) serta memperkuat operasional perusahaan.

Kerja sama strategis antara kedua BUMN ini ditandai melalui penandatanganan perjanjian bertajuk “Commitment on Green Project and Operation Financing for 500MW Geothermal Energy Development PT Geo Dipa Energi (Persero)”. 

Acara ini dihadiri langsung oleh SEVP Wholesale Solutions & Value Chain BNI, Pancaran Affendi, serta Direktur Utama Geo Dipa Energi, Yudistian Yunis.

Penandatanganan berlangsung dalam gelaran Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jumat (10/10/2025)

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan, pembiayaan tersebut merupakan bentuk dukungan nyata terhadap transisi energi bersih di Indonesia.

"Pembiayaan ini merupakan wujud nyata dukungan BNI terhadap pengembangan proyek energi hijau nasional, sekaligus upaya mempercepat transisi energi bersih di Indonesia," kata Okki dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10/2025).

Okki menambahkan, sinergi dengan Geo Dipa menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan energi berbasis sumber daya ramah lingkungan, sekaligus mempertegas peran BNI dalam mendorong keuangan berkelanjutan.

"Sinergi dengan Geo Dipa memperkuat posisi BNI sebagai pelaku utama dalam pembiayaan hijau dan mendukung agenda nasional menuju masa depan energi yang berkelanjutan," katanya.

Geo Dipa Energi saat ini mengelola dua proyek PLTP strategis nasional, yakni PLTP Dieng dan PLTP Patuha, dengan total kapasitas terpasang mencapai 120 MW. Perusahaan menargetkan ekspansi hingga 500 MW dalam beberapa tahun ke depan.

Energi panas bumi dinilai sebagai salah satu sumber energi rendah emisi yang dapat diandalkan. Menurut data International Energy Agency (IEA), pembangkit jenis ini hanya menghasilkan 45–80 gram CO₂ per kWh, jauh lebih rendah dibandingkan PLTU batu bara yang mencapai 900–1.000 gram CO₂ per kWh.

Selain ramah lingkungan, PLTP dapat beroperasi sepanjang waktu, sehingga menjadi sumber energi baseload yang efisien. Potensi panas bumi di berbagai wilayah Indonesia juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pada energi impor dan memperkuat kemandirian energi nasional.

"BNI berkomitmen terus mendukung proyek-proyek energi bersih yang memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh nyata kolaborasi antara sektor keuangan dan energi dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan," tandas Okki.

Lewat kerja sama ini, BNI menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pengembangan energi ramah lingkungan, sekaligus memperkuat ekosistem keuangan berkelanjutan yang mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Topik:

bni kredit pt-geo-dipa-energi-persero proyek-geothermal