Jika Trump Menang Pilpres AS, Indonesia Diperkirakan Sulit Terapkan Kebijakan Penanganan Krisis Iklim dan Capai Target Penurunan Emisi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 6 November 2024 09:55 WIB
Calon presiden Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania Trump, memberikan suaranya di sebuah TPS di Palm Beach, Florida (Foto: MI/AFP)
Calon presiden Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania Trump, memberikan suaranya di sebuah TPS di Palm Beach, Florida (Foto: MI/AFP)

Jakarta, MI - Direktur pusat kajian wilayah Amerika di Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, memperkirakan Indonesia akan semakin sulit menerapkan kebijakan penanganan krisis iklim dan mencapai target penurunan emisi, jika Donald Trump menang.

Sebab, arah kebijakan Trump disebut Suzie “hanya mementingkan kebutuhan korporasi” dan tidak mempedulikan persoalan lingkungan. Dengan begitu, perusahaan tidak bakal dibebankan tanggung jawab menangani krisis iklim–termasuk upaya menekan emisi, menurut Suzie.

“[Dampaknya] ke Indonesia kita akan kena climate change karena emisi dilakukan negara-negara kaya. Kita kena imbasnya,” kata Suzie, Rabu (6/11/2024).

Sebaliknya, Suzie meyakini jika Harris terpilih sebagai presiden, dia akan cenderung menempuh langkah menanggulangi krisis iklim. "Kita [Indonesia] akan mendapat perhatian karena rain forest ada di kita. Juga ada upaya-upaya mengajarkan teknologi energi baru terbarukan yang kita butuhkan,” kata Suzie.

Harris juga diyakini akan menjaga pola yang dibangun Obama–dalam perjanjian Paris–berlanjut melalui aturan-aturan dalam negeri yang membatasi ketamakan korporasi, menurut Suzie.

Beberapa di antaranya soal ketentuan tanggung jawab penurunan emisi dan kewajiban menyertakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Apalagi, Trump punya rekam jejak tidak percaya terhadap krisis iklim.

Indonesia sendiri berulang kali menyatakan komitmen untuk mengurangi emisi demi mengatasi krisis iklim. Salah satunya tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC).

Indonesia berkomitmen menurunkan target emisi dari semula 29 persen menjadi 31,89% pada 2030 melalui transisi energi terbarukan dan perdagangan karbon. Langkah tersebut diharapkan mampu mempercepat tercapainya Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional.

Tempat-tempat pemungutan suara Pilpres AS di enam negara bagian Amerika Serikat telah ditutup pada Selasa (5/11/2024) sore waktu setempat atau Rabu (6/11/2024) pagi WIB. 

Enam negara bagian itu, yakni Georgia, Indiana, Kentucky, South Carolina, Vermont, dan Virginia. Untuk hasilnya belum diketahui secara pasti karena masih akan dilakukan proses penghitungan suara. 

Meski demikian, sebagaimana dilansir Monitorindonesia.com dari AFP, jaringan televisi AS memproyeksikan Trump sebagai pemenang di Indiana dan Kentucky, sementara Kamala Harris sebagai pemenang di Vermont. 

Amerika Serikat akan mengalami malam yang panjang untuk menunggu hasil Pilpres AS, yang mungkin akan diketahui dalam semalam atau bahkan berhari-hari. 

Harris berusaha untuk menjadi presiden perempuan pertama AS, sementara Trump berusaha untuk kembali berkuasa setelah empat tahun tidak berada di Ruang Oval. 

Pemungutan suara Pilpres Amerika 2024 masih dilangsungkan.

Topik:

donald-trump kamala-harris pilpres-as