Begini Kondisi Terkini Richard Eliezer di Rutan Bareskrim Polri

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 13 Maret 2023 19:59 WIB
Jakarta, MI - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkap kondisi terkini dari terpidana kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J atas nama Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, saat ini kondisi dari Bharada berada dalam kondisi yang sehat. Saat ini penahanan Bharada E menjadi tanggung jawab rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri. Bharada E sebelumnya mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), namun sekarang LPSK telah mencabut perlindungan tersebut. “Status yang bersangkutan merupakan tanggung jawab Rutan Bareskrim Polri yang merupakan cabang dari Rutan Salemba, dimana yang bersangkutan merupakan narapidana titipan Rutan Salemba. Artinya perlindungan, pengamanan, dan penjagaan dilakukan oleh Polri,” kata dia, Senin (13/3). Kendati demikian, Ramadhan menjelaskan bahwa Bharada E selama menjalani penahanan di Rutan Bareskrim Polri tidak mendapat perlakuan khusus. “Tidak ada perlakuan yang berbeda dengan tahanan yang lain dan hak-hak dari pada tahanan dan narapidana tetap sama,” jelasnya. Diberitakan sebelumnya, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) secara resmi menghentikan perlindungan yang diberikan terhadap terpidana Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E. Penghentian perlindungan terhadap Bharada E juga diikuti dengan penarikan keamanan yang diberikan dalam masa penahanannya di rumah tahanan. Sehingga keamanan terhadap Bharada E saat ini menjadi tanggung jawab pihak dari Lapas Salemba. Tenaga Ahli sekaligus Juru Bicara LPSK, Rully Novian mengatakan program perlindungan yang diberikan LPSK tidak pernah menganggap kecil jenis pelanggaran terhadap Undang-undang dan perjanjian perlindungan. “Ini disebabkan karena perlindungan LPSK bertujuan menjaga keselamatan terlindung,” ujar Rully dalam keterangannya, dikutip Senin (13/3/2023). LPSK secara resmi telah menghentikan perlindungan terhadap Bharada E karena adanya wawancara yang dilakukan oleh pihak Bharada E dengan salah satu stasiun TV tanpa seizin dan tidak berdasar persetujuan LPSK sehingga mengakibatkan pelanggaran Pasal 30 ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Lebih lanjut, Rully menyampaikan apresiasinya kepada pihak Rutan Bareskrim Polri, Ditjen Pemasyarakatan dan Lapas Salemba atas kerja sama yang telah dilakukan. “Kerja sama sinergis yang terbangun dengan pihak-pihak tersebut, LPSK bisa melaksanakan pengamanan terhadap RE dengan maksimal,” ucapnya. #Kondisi Terkini Richard Eliezer

Topik:

Polri Richard Eliezer Pudihang Lumiu

Berita Sebelumnya

KPK Tetapkan 7 Tersangka Kasus Suap Bupati Nonaktif Pemalang

Berita Selanjutnya

Adik Johnny G Plate Kembalikan Setengah Miliar: Peluang Jadi Tersangka Korupsi BTS Kominfo!

Berita Terkait

Nasional
Presiden Prabowo Subianto bersama Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo (Foto: Istimewa)

Pesan Prabowo ke Kapolri: Berantas Narkoba, Penyelundupan dan Judi Online!

15 jam yang lalu

Nasional
Presiden Prabowo Subianto (Foto: Tangkapan Layar)

Prabowo Apresiasi Keberhasilan Polri Dalam Pencegahan Peredaran Narkotika

16 jam yang lalu

Hukum
Ilustrasi - Polisi (Foto: Dok MI/Net/Ist)

Gawat! Banyak Polisi Terpapar Radikal dan LGBT

28 Oktober 2025 23:56 WIB

Hukum
Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia (UU Kejaksaan).

Putusan MK: Jaksa Nakal Bisa Langsung Diproses KPK-Polisi Tanpa Izin Atasan

17 Oktober 2025 13:58 WIB

Hukum
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana (Foto: Dok MI/Pribadi)

PPATK akan Telusuri Aset Eks Dirut PLN Fahmi Dkk

11 Oktober 2025 14:13 WIB

Hukum
Mantan Dirut PT PLN Fahmi Mochtar (Foto: Dok MI/Istimewa)

Bersama PPATK, Polri Telusuri Aset Eks Dirut PLN Fahmi Cs: Tersangka Korupsi PLTU I Kalbar Rp 1,35 T

11 Oktober 2025 13:23 WIB