Mengenal Enam Perusahaan dalam Pusaran Kasus Korupsi Dana Iklan Bank BJB

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 28 Januari 2025 18:58 WIB
Bank BJB (Foto: Dok MI)
Bank BJB (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Kasus dugaan korupsi dana iklan yang melibatkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menjadi sorotan publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan penyidikan. 

Kasus ini terkait penggelembungan anggaran promosi Bank BJB dari 2021 hingga 2023 yang diduga melibatkan enam perusahaan periklanan. Transparansi pengungkapan kasus ini menjadi sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap KPK. Selasa (28/1/2025).

Pasalnya, Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyebut kasus ini telah masuk tahap penyidikan, pernyataan ini berbeda dengan Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, yang menyatakan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) masih dalam proses administrasi.

Perbedaan informasi mengenai status penyidikan yang disampaikan oleh Asep Guntur Rahayu, dan Tessa Mahardika, memunculkan keraguan publik terkait keseriusan penanganan kasus ini. KPK telah menetapkan lima tersangka, termasuk dua orang dari internal Bank BJB, meskipun identitas mereka belum diumumkan.

Penggelembungan dana tersebut melibatkan anggaran promosi Bank BJB yang mencapai Rp1,15 triliun. Dana ini dikelola oleh divisi Corporate Secretary (Corsec) dan disalahgunakan melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan agensi periklanan. 

Dalam praktiknya, biaya iklan yang seharusnya senilai Rp200 juta per tayang naik hingga Rp400 juta, menghasilkan mark-up hingga Rp200 miliar. 

Berikut adalah Profil Perusahaan yang Diduga Terlibat dalam Penggelembungan Dana Iklan:

PT Cipta Karya Sukses Bersama (CKSB)

PT Cipta Karya Sukses Bersama (CKSB), atau yang lebih dikenal dengan nama C Plus, merupakan perusahaan periklanan yang berdiri sejak tahun 2010. CKSB fokus menyediakan layanan periklanan dan pemasaran untuk klien, baik skala nasional maupun multinasional. Perusahaan ini memiliki spesialisasi dalam pelaksanaan kampanye iklan Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL).

C Plus didirikan oleh Sophan Jayakusuma, seorang profesional dengan latar belakang yang kuat di dunia periklanan dan pemasaran.

Kantor pusat perusahaan ini berlokasi di Jl. Karang Tengah I No.77, RT 5/RW 3, Lebak Bulus, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Indonesia.

PT Cipta Karya Mandiri Bersama (CKMB)

PT Cipta Karya Mandiri Bersama (CKMB) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agensi. Namun, hingga saat ini, informasi lebih rinci mengenai profil perusahaan, layanan yang ditawarkan, atau sejarah pendiriannya belum tersedia dari sumber yang ditemukan.

PT Antedja Muliatama (AM)

PT Antedja Muliatama adalah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan dan pemasaran. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Haruman No. 32, Bandung, Indonesia, dengan kode pos 40262. 

PT Cakrawala Kreasi Mandiri (CKM) 

PT Cakrawala Kreasi Mandiri (CKM) adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa periklanan di Indonesia, dengan kantor pusat berlokasi di Kota Bandung. Didirikan pada tahun 2007, perusahaan ini berfokus pada penyediaan layanan periklanan yang mencakup berbagai media, baik cetak maupun digital.

CKM dikelola oleh tim profesional yang terdiri dari 5 hingga 10 karyawan. Sebagai perusahaan yang telah terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), CKM menunjukkan komitmennya terhadap kepatuhan dalam menjalankan kewajiban perpajakan.

PT CKM dimiliki oleh Ikin Asikin Dulmatin, yang merupakan pimpinan PT Ayo Media Network. Anak Ikin juga pemilik saham PT AM yang dalam proyek iklan dari BJB ini mendapat anggara Rp88,75 miliar. 

Dengan terus berkembang, PT Cakrawala Kreasi Mandiri berkontribusi penting dalam industri periklanan dengan menyediakan layanan berkualitas yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan klien dari berbagai sektor bisnis.

PT Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE)

PT Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan surat kabar dan media cetak di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 7 Februari 2009 dan berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 627, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Bandung 40285.

Sebagai bagian dari grup media Jawa Pos, WSBE dikenal sebagai penerbit Harian Umum Jabar Ekspres yang terbit setiap pagi. Selain itu, perusahaan ini juga menyediakan layanan iklan dan berbagai produk media lainnya.

PT BSC Advertising (BSCA)

PT BSC Advertising (BSCA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan dan percetakan di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan layanan iklan di berbagai media, termasuk koran lokal maupun nasional, serta media radio. Dengan fokus pada pemasaran berbasis media massa, BSCA berperan sebagai mitra strategis untuk kebutuhan promosi dan branding kliennya.

Berlokasi di Kota Bandung, BSCA dikelola oleh tim yang terdiri dari 5 hingga 10 karyawan.

Pihak PT BSCA disebut BPK mengalihkan kerja promosi iklan ke PT WSBE tanpa sepegetahuan BJB. Padahal, kedua perusahaan sudah mendapat dana promosi iklan sebesar Rp50 miliar lebih. Akibat pengalihan kerja tanpa izin ini, BPK melaporkan bahwa anggaran menjadi sia-sia lantaran panjanganya rantai jasa iklan dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Sementara itu, BJB sudah membayar jasa agensi ke PT BSCA sebesar Rp29,86 miliar.

“Potensi pemborosan atas pekerjaan penayangan iklan media online yang dialihkan PT BSCA ke PT WSBE,” petik laporan BPK.

Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2007 dan terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), mencerminkan kepatuhan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

Topik:

bank-bjb korupsi-dana-iklan cksb am ckm wsbe bsca ckmb