Waspada! Sakit Punggung Bisa Jadi Gejala Kanker

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Oktober 2023 06:00 WIB
Jakarta, MI - Sakit punggung, khususnya nyeri punggung bagian bawah, merupakan masalah yang umum dirasakan oleh banyak dari kita, terutama seiring bertambahnya usia. Penyebab umum nyeri punggung adalah cedera pada otot atau ligamen. Hal ini dapat terjadi karena mengangkat beban yang tidak tepat, postur tubuh yang buruk, dan kurang berolahraga secara teratur. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko cedera punggung dan keseleo. ​Sakit punggung akibat kanker​ Karena sakit punggung adalah penyakit yang umum, orang biasanya percaya bahwa rasa sakit atau nyeri di punggung bisa jadi disebabkan oleh masalah muskuloskeletal. Namun, nyeri punggung juga merupakan gejala kanker yang tidak biasa namun juga tidak jarang terjadi. Nyeri punggung pada pasien kanker dapat disebabkan oleh pertumbuhan atau tanda metastasis – yaitu kanker telah menyebar ke punggung. Dilansir dari Times of India, menurut pakar kesehatan, kanker payudara, paru-paru, testis, dan usus besar adalah empat jenis kanker umum yang lebih mungkin menyebar ke punggung, karena secara anatomis dekat dengan tulang belakang. Sakit punggung dan kanker paru-paru​ Sesuai laporan, 25 persen pasien kanker paru-paru akan melaporkan nyeri punggung sebagai gejalanya. Menurut Cancer Research UK, nyeri punggung bawah bisa dirasakan jika kanker paru-paru menyebar ke tulang. Sakit punggung ini bisa disertai gejala kanker paru-paru lainnya, seperti berkeringat di malam hari, menggigil, demam, masalah usus/kandung kemih, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Penurunan berat badan terjadi karena tubuh Anda membakar lebih banyak energi dari biasanya sehingga tidak memerlukan diet atau olahraga untuk mencapai penurunan berat badan. ​Nyeri punggung akibat kanker vs nyeri punggung muskuloskeletal​ Berbeda dengan nyeri punggung pada umumnya, nyeri yang disebabkan oleh kanker bersifat konstan. Itu tidak mudah dengan perubahan posisi atau gerakan. Selain itu, rasa sakit ini lebih terasa sebagai rasa tidak nyaman yang tumpul dibandingkan rasa sakit yang tajam dan nyata.