Tinjau RDF Plant Rorotan, Wagub Jakarta : Alhamdulilah Saya Tak Mencium Bau

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 26 Februari 2025 08:59 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno saat meninjau RDF Plant Rorotan pada Selasa (25/2/2025). [Foto: Ist]
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno saat meninjau RDF Plant Rorotan pada Selasa (25/2/2025). [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meninjau RDF Plant Rorotan pada Selasa (25/2/2025), untuk memastikan kesiapan DRF yang akan mengolah 2.500 Ton sampah per hari menjadi  bahan bakar  tersebut sebelum diresmikan oleh Gubernur DKI Pramono Anung yang direncanakan pada April 2025. 

Rano juga memastikan, keseluruhan kegiatan operasional di RDF tidak lagi menyebabkan bau, yang dikeluhkan warga saat uji coba pertama. 

"Alhamdulillah hari ini saya enggak mencium bau nih. Kalau di dalam RDF bau itu pasti," kata Rano kepada wartawan di lokasi, Selasa (25/2/2025). 

Ke depan Jakarta, tambah Rano, membutuhkan 3 RDF lagi, untuk mengolah sekitar 8.000 ton sampah setiap harinya.  

Perihal bau menyengat, menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto, alat deodorizer, belum bekerja maksimal.

"Di sini memang kemarin itu kenapa bau? Karena memang alat deodorizer kami belum berfungsi secara sempurna. Lalu kita belum menambah cairan penghilang bau," ujar Asep.

Lebih lanjut, Asep mengatakan untuk Wastewater Treatment Plant atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) juga belum ada bakteri yang tumbuh, sehingga bau menyengat tercium.

" Nah, sekarang ini semua sedang disempurnakan. Termasuk juga terhadap cerobongnya," jelas Asep.

Ia memastikan, nantinya asap yang keluar tidak akan berwarna hitam dan tidak berbau. 

"Tidak banyak lagi (asap) dan tidak berwarna hitam. Dan itu sudah terjamin tidak berbau," tandasnya.

RDF Plant Jakarta, dilengkapi dengan Mesin Pencacah Utama (Primary Shredder dan Secondary Schrdder). Efektifitas alat ini sudah dilakukan Dry Test, untuk memastikan kesiapan peralatan dalam mencacah berbagai jenis sampah.

Inti dari proses RDF Plant Jakarta adalah Proses Pencacahan, Proses Pensortiran dan Proses Pengeringan. Bila semua tahapan ini dilakukan dengan baik, maka hasil optimal RDF diyakinkan akan dicapai. 

“Technology yang digunakan di RDF Plant Jakarta ini adalah yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Hal ini diungkapkan oleh Para Technology Provider sejenis dari Eropa dan Asia. Kita akan menunggu hasilnya dan akan membanggakan untuk penguasaan teknology maju oleh Putera Puteri Bangsa Indoensia,” ujar Poltak Sitinjak, Team Enginering Asiana Technologeis. 

“Kita musti bangga dengan inovasi maju dan penerapan RDF Plant Rorotan, yang akan mencacah sampah dari segala jenis ukuran menjadi 50 mm ke bawah. Dengan proses didesign oleh Team Engineering Asiana Technologies, Moisture Content RDF Rorotan akan berada dibawah 20%,” tambah Poltak Sitinjak, selaku Inventor.

(RDF) di Rorotan adalah Rancangan dan Inovasi Anak Bangsa yang bernama Poltak Sitinjak dan Team Asiana Technologies. System Proses RDF Rorotan sendiri telah dilIndungi oleh Undang Undnag  Paten Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten, dengan Inventornya Poltak Sitinjak. 

Seorang Inventor unggul di Indonesia, yang telah memiliki 9 (Sembilan) Hak Paten dan sudah mengekspor Teknology Pengendali Banjir hingga ke Negara Filipina.

Ini adalah capaian teknologi, yang sangat bermanfaat untuk Indoensia dalam mengolah sampah menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT). RDF Rorotan akan menjadi pioneer, dalam mengolah segala jenis sampah menjadi RDF. 

Dengan kualitas ukuran dan tingkat kekeringan maksimal. Material RDF Rorotan akan digunakan oleh pabrik semen Indocement sebagai Offtaker, yang telah menjalin kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Topik:

RDF Plant Rorotan Wagub Jakarta Rano Karno