Buka Lapangan Kerja dan Ruang Aktivitas Jurus Pramono Atasi Tawuran di Jakarta

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 16 Mei 2025 14:49 WIB
Gubernur Jakarta, Pramono Anung [Foto: Ist]
Gubernur Jakarta, Pramono Anung [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan menyediakan lapangan pekerjaan serta ruang, untuk masyarakat beraktivitas guna mengatasi tawuran.

Pramono menegaskan, dirinya tidak hanya akan memfokuskan agar para pelaku tawuran mengikuti program “Manggarai Bersholawat”. Menurutnya, itu hanyalah salah satu alternatif yakni dengan mendekatkan diri pada Tuhan.

“Sebenarnya saya tidak mendikotomikan persoalan orang berantem harus berselawat (sholawat). Nggak," kata Pramono di Jakarta Barat, Jumat (16/5/2025).

"Pendekatan lain akan kami lakukan termasuk membuka sebanyak mungkin ruang untuk orang berolahraga dan lapangan pekerjaan,” sambungnya.

Pramono mengatakan, hal itu memang yang dibutuhkan masyarakat khususnya anak-anak, yang melakukan tawuran di Manggarai.

Menurut Pramono, salah satu penyebab berulangnya tawuran di suatu lokasi karena ketidakberuntungan anak-anak di sana terkait pekerjaan.

“Menurut saya solusinya lebih pasti karena memang seperti di Manggarai yang dibutuhkan anak-anak disana bisa bekerja dan saya akan melakukan itu. Selawat menjadi pintu masuk. Untuk hal yang lain akan kami lakukan,” ujarnya.

Pramono percaya, dengan menyediakan ruang beraktivitas untuk masyarakat misalnya kegiatan car free day (CFD) atau membuka taman selama 24 jam, maka energi yang dimiliki dapat disalurkan untuk hal-hal yang lebih positif.

Sebelumnya, Pramono telah mengungkapkan rencananya untuk membuat program “Manggarai Bersholawat” sebagai upaya penyelesaian tawuran yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.

Menurut Pramono, salah satu faktor pemicu maraknya terjadi tawuran di wilayah tersebut, karena ketidakberuntungan anak-anak muda di sana.

“Banyak yang belum punya pekerjaan tetap. Lalu sarana olahraga dan fasilitas lainnya juga kurang termanfaatkan. Sehingga saya akan mengagas apa yang dinamakan 'Manggarai Bersolawat',” kata Pramono.

Pramono mengatakan, dirinya akan mengundang kelompok-kelompok yang bertikai di sana, untuk duduk bersama.

Pramono menjelaskan, bahwa pendekatan yang digunakan dalam program ini bersifat kultural dan keagamaan. Ia menilai, tawuran yang terjadi tak bisa semata diselesaikan dengan cara-cara represif.

Pramono menekankan, bahwa program Manggarai Bersholawat akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, majelis taklim, dan pemangku kepentingan (stakeholder).

Ia juga telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Selatan, untuk segera mempersiapkan pelaksanaannya.

Topik:

Lapangan Kerja Pramono Tawuran