Joko Widodo Bertolak ke Tanah Air Usai Kunker dari AS dan Arab Saudi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 18 November 2023 10:37 WIB
Presiden Joko Widodo bertolak ke Tanah Air [Foto: YT/@sekretariatkabinet]
Presiden Joko Widodo bertolak ke Tanah Air [Foto: YT/@sekretariatkabinet]

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo kembali bertolak menuju Tanah Air, setelah kunjungan kerja (kunker) selama satu pekan ke Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Usai mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di San Francisco, Amerika Serikat, Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1) yang membawa Presiden dan rombongan lepas landas sekitar pukul 15.00 waktu setempat (WS) atau Sabtu (18/11) sekitar pukul 06.00 WIB dari Bandar Udara Internasional San Fransisco.

Adapun sejumlah pejabat turut melepas keberangkatan Presiden Joko Widodo di bandara yaitu, Pelaksana Tugas Kepala Protokol Negara Amerika Serikat Ethan Rosewnzweig, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC Sade Bimantara, serta Atase Pertahanan RI Washington DC Marsma TNI Tjahya Elang Migdiawan serta Konsul Jenderal RI San Francisco Prasetyo Hadi.

Joko Widodo dan rombongan diperkirakan akan tiba di Tanah Air, pada Minggu (19/11).

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam penerbangan menuju Tanah Air yaitu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Dalam KTT APEC, Mosconce Center, San Francisco, Joko Widodo mendesak para pemimpin APEC untuk bertindak menghentikan perang, mempercepat gencatan senjata, dan memastikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza dapat dikirimkan tanpa hambatan.

Joko Widodo secara tegas, mengkritik kondisi yang terjadi terhadap masyarakat di Gaza. Ia menilai, bahwa saat ini jangankan hak untuk membangun, hak hidup bagi masyarakat Gaza pun tidak dihormati.

“Sebelum kita memulai topik kita tentang pembangunan inklusif, mari kita sejenak memikirkan tentang masyarakat di Gaza. Jangankan pembangunan, saat ini hak hidup mereka pun tidak dihormati,” kata Joko Widodo pada, Jumat (17/11).

Selanjutnya, mengenai pembangunan inklusif, Joko Widodo menuturkan bahwa para ekonomi APEC perlu memprioritaskan realisasi peluang, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tangguh.

“Kawasan Asia Pasifik memiliki potensi besar, 62 persen PDB global dan 48 persen perdagangan dunia berasal dari APEC, dan di tengah situasi dunia tidak menentu, APEC perlu prioritaskan realisasi peluang dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tangguh yang dapat dicapai bersama,” jelasnya.

Saat kunjungan kerja di Riyadh, Arab Saudi, Jokowi menghadiri KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dalam KTT itu, Jokowi mendorong OKI untuk bersatu dan berada di garda terdepan dalam penyelesaian krisis di Gaza, Palestina.

“OKI harus bersatu, harus berada di garis depan menggunakan semua cara damai, semua pengaruh, dan semua upaya diplomasi untuk bela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina,” kata Joko Widodo, Sabtu (11/11).