Kementerian PU Kembangkan Fungsi Sabo Dam Menayu di Magelang Sebagai Sumber Irigasi
Jakarta, MI – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengoptimalkan fungsi Sabo Dam Menayu di Sungai Pabelan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sebagai infrastruktur Sumber Daya Air guna mendukung program ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
Selain berfungsi mengendalikan elevasi dasar sungai dan mengelola sedimen vulkanik Gunung Merapi, Sabo Dam Menayu juga dimanfaatkan sebagai sumber irigasi pertanian masyarakat sekitar.
Pemanfaatan sabo dam menjadi bagian dari strategi Kementerian PU dalam memperkuat ketahanan air dan pangan, khususnya di daerah rawan bencana. Konstruksi sabo dam didesain dapat mengalirkan air ke lahan-lahan pertanian di wilayah hilir secara lebih teratur dan efisien.
"Dengan sistem irigasi yang lebih terjamin, kita membantu petani meningkatkan hasil panen, menjaga ketahanan pangan, sekaligus menggerakkan ekonomi desa," kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (26/10).
Pemanfaatan infrastruktur ini juga sebagai upaya pelaksanaan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat swasembada pangan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.“Asta Cita menekankan pentingnya kemandirian pangan dan pembangunan yang berpihak pada rakyat. Melalui infrastruktur yang telah dibangun Kementerian PU, kami ingin memastikan air tersedia, sawah tetap produktif, dan petani bisa hidup lebih sejahtera,” ujar Menteri Dody.
Sabo Dam Menayu dibangun mulai 2022 lalu dengan biaya APBN sekitar Rp19,9 miliar dengan fungsi utama untuk menahan sedimen vulkanik dari Gunung Merapi. Pengembangan sabo dam sebagai infrastruktur irigasi telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya Kecamatan Muntilan.
Sistem irigasi yang dihasilkan mampu mengairi 40 hektare lahan pertanian di Desa Adikarto dan Progowati, serta mendukung sistem irigasi Sabo Dam Sokorini seluas 33 hektar, dan irigasi Tanjung seluas 2 hektar.
Secara teknis, Sabo Dam Menayu memiliki lebar 60 meter dan tinggi 11 meter, dengan konstruksi yang kokoh namun terintegrasi dengan irigasi pertanian masyarakat.
Hingga kini, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak telah membangun 277 unit sabo dam di wilayah hulu Gunung Merapi yang tersebar di 15 sungai utama. Berdasarkan masterplan pengendalian lahar dan sedimen tahun 2017, masih dibutuhkan tambahan sekitar 90 unit sabo dam baru untuk memperkuat sistem pengendalian dan meningkatkan manfaatnya bagi irigasi pertanian.
Kementerian PU akan terus melanjutkan pembangunan dan revitalisasi sabo dam di wilayah rawan bencana sebagai bagian dari upaya strategis pengelolaan sumber daya air terpadu. Langkah ini diharapkan dapat memastikan pasokan air yang berkelanjutan, meningkatkan indeks pertanaman, serta memperkuat ketahanan pangan nasional menuju Indonesia yang maju.
Selain berfungsi mengendalikan material vulkanik Gunung Merapi dan irigasi pertanian, Sabo Dam Menayu juga berperan sebagai jembatan penghubung dua desa dan membuka peluang pengembangan wisata air yang mendorong ekonomi masyarakat sekitar.
“Sabo Dam Menayu sangat bermanfaat sebagai akses transportasi masyarakat, terutama dari aspek wisata karena ada lokasi kuliner dan tempat bermain. Sabo dam ini juga sangat mendukung irigasi bagi desa-desa di sekitarnya," kata Kepala Desa Menayu Arwanto.
Topik:
Menteri PU Dody Hanggodo Sabo Dam MenayuBerita Terkait
Kementerian PU Optimalkan 27 Pompa Pengendali Banjir di Tenggang dan Sringin Kota Semarang
25 Oktober 2025 13:52 WIB
Kementerian PU Mulai Latih Santri Jadi Tenaga Kerja Konstruksi di Ponpes Lirboyo
24 Oktober 2025 13:37 WIB
Dukung Asta Cita, Kementerian PU Bangun Penataan Kawasan Permukiman Tahun 2025
24 Oktober 2025 05:51 WIB
Kementerian PU Bangun Sekolah Indonesia di Riyadh dan Jeddah Arab Saudi Untuk Anak-Anak WNI
23 Oktober 2025 15:25 WIB