Eks Rektor UGM Prof Soffian Desak Klarifikasi soal Ijazah Jokowi, Banyak Kejanggalan Belum Terjawab

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 13 April 2025 08:00 WIB
Mantan Rektor UGM Soffian Effendi (Foto: Repro)
Mantan Rektor UGM Soffian Effendi (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Polemik keaslian ijazah dan skripsi Presiden Joko Widodo kembali mencuat ke publik setelah pernyataan tegas dari mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Soffian Effendi. 

Dalam keterangannya, Prof Soffian menilai bahwa masih banyak kejanggalan dan inkonsistensi yang terus muncul dan belum dijawab secara terbuka oleh pihak kampus.

“Beberapa fakta inkonsistensi tentang ijazah asli Jokowi dan skripsi yang bersangkutan tetap bermunculan,” ungkap Prof Soffian, Sabtu (12/4/2025).

Menurutnya, klaim bahwa ijazah asli Presiden Jokowi hilang tidak pernah disertai bukti kuat.

“Ijazah asli yang hilang menurut penjelasan Rektor dan Dekan FSP ternyata tidak didukung oleh bukti-bukti yang membuktikan eksistensi ijazah tersebut,” ujarnya.

Prof Soffian juga menyoroti hasil analisis yang dilakukan oleh ahli kecerdasan buatan (AI) terhadap foto dalam dokumen ijazah Jokowi.

“Analisis yang dilakukan oleh ahli AI tunjukkan bahwa foto di ijazah yang dipakai Jokowi berbeda dari foto Jokowi,” terangnya.

Prof Soffian juga menyoroti keabsahan skripsi milik Presiden Jokowi. Ia menilai terdapat sejumlah detail krusial dalam dokumen tersebut yang justru menimbulkan keraguan.

“Keabsahan skripsi Jokowi diragukan karena adanya bukti-bukti yang tidak jelas, baik nama pembimbing, tanggal ujian, dan hasil ujian,” tuturnya.

Prof Soffian juga menyinggung makin besarnya keraguan publik terhadap pernyataan pimpinan UGM.

“Semakin luas pendapat yang meragukan kejujuran dan kebenaran pendapat Rektor dan Dekan tentang keaslian ijazah Jokowi,” tandasnya.

Prof Soffian menyerukan agar pihak UGM, terutama para pimpinan di tingkat fakultas dan universitas, menunjukkan keberanian moral untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya.

“Kondisi seperti ini tinggal menunggu keberanian Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan dalam mengungkapkan kebenaran dan kejujuran,” pungkasnya.

Topik:

ijazah-jokowi skripsi-jokowi ugm