Mantan Wapres Restui Usulan FPP TNI Terkait Pemakzulan Gibran, Pengamat: Membawa Resonansi Moral


Jakarta, MI- Pengamat Politik dan Intelijen Amir Hamza memberikan tanggapan atas pernyataan mantan Wakil Presiden RI, Try Sutrisno yang merestui peryataan sikap Forum Purnawirawan Prajurit TNI terkait usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai hal tersebut merupakan sinyal adanya tekanan moral kepada elit politik dan parlemen.
Menurutnya, langkah Try Sutrisno yang menyampaikan restu secara terbuka terhadap usulan pemakzulan Gibran telah membuat Jokowi dan jaringan kekuasaanya yang dikenal dengan 'Geng Solo' semakin terdesak. Ia mengatakan bahwa Jokowi tidak lagi dapat mengandalakan jaringan partai politik yang ada pada saat ini. Sebab ia mengatakan tak ada satupun partai politik yang membela Jokowi secara terbuka.
“Try Sutrisno adalah figur yang dihormati di kalangan militer. Ketika beliau menyuarakan restu kepada forum purnawirawan untuk mendesak pemakzulan, itu sinyal bahwa ada tekanan moral yang kuat kepada elite politik dan parlemen. Jokowi tidak lagi bisa mengandalkan jejaring partai politik karena nyaris tak ada partai yang mau membela dia secara terbuka,” kata Amir Hamzah, Sabtu (31/5/2025).
Amir menyebut bahwa Jokowi telah kehilangan kemampuan tawar-menawar dengan kekuasaan sebab dia sudah tidak lagi menjabat sebagai kepala negara. Sementara putranya yang kini menjabat sebagai Wapres berada di dibawah kekuasaan Prabowo selaku pemipin tertinggi di pemerintahan.
Menurutnya, Prabowo juga terkesan lebih cenderung membiarkan dinamika terkait desakan pemakzulan Gibran tersebut. Amir menilai bahwa pemakzulan Gibran dari jabatan Wapres juga tidak akan menimbulakan pengaruh signifikan terhadap posisi Prabowo sebagai kepala negara.
“Ini adalah isolasi politik. Jokowi kehilangan bargaining karena dia bukan lagi presiden, sementara Gibran adalah wakil presiden di bawah kekuasaan Prabowo. Bahkan Prabowo sendiri cenderung membiarkan dinamika ini berkembang, karena pemakzulan Gibran tidak akan terlalu merugikan posisinya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Amir mengatakan bahwa restu yang disampaikan Try Sutrisno kepada Forum Purnawirawan TNI terkait usulan pemakzulan Gibran tersebut seperti membawa suara moral atas kekecewaan terhadap Jokowi-Gibran dari para purnawirawan yang dinilai telah melampaui batas-batas etika politik.
“Ketika Try Sutrisno bicara, itu bukan suara sembarangan. Ia membawa resonansi moral dari purnawirawan yang merasa Jokowi dan Gibran melampaui batas-batas etika politik. Apalagi dengan isu dinasti politik, dugaan penyalahgunaan wewenang, dan sorotan tajam terhadap kekayaan keluarga,” ujarnya.
Topik:
Try Sutrisno Amir Hamza Usulan Pemakzulan Gibran Jokowi Geng Solo FPP TNI