Progres Bendungan Cijurey 30%, Akan Suplai Air Irigasi 1.486 Ha dan PLTM 1 MW


Jakarta, MI - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan Bendungan Cijurey yang berlokasi di Kecamatan Cariu, Sukamakmur, dan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hingga akhir Juni 2025, progres fisik proyek strategis ini telah mencapai 30,30 persen, dengan progres keuangan sebesar 20,39 persen dari rencana multiyears contract (MYC).
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan bendungan ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang pemerintah dalam memperkuat ketahanan air dan pangan nasional.
“Bendungan Cijurey dirancang tidak hanya untuk mengendalikan banjir, tetapi juga menyediakan air baku, mendukung peningkatan produktivitas pertanian, dan mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya, Sabtu (26/7/2025).
Bendungan dengan luas genangan 56,15 hektare dan kapasitas tampung 14,37 juta meter kubik ini nantinya akan mengairi 1.486 hektare Daerah Irigasi (DI) Cihoe-Cikumpeni dan 60 hektare DI Ciomas-Pasang Bedil. Selain itu, proyek ini berpotensi membuka 501 hektare daerah irigasi baru, meningkatkan indeks pertanaman dari 180 persen menjadi 265 persen, serta mereduksi potensi banjir di hilir Sungai Cihoe hingga 59,33 persen.
Manfaat tambahan lainnya adalah penyediaan air baku sebesar 0,71 m³/detik untuk Kecamatan Cariu dan Sukamakmur, serta potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (1 MW) dan PLTS (10 MW).
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU memastikan seluruh tahapan pembangunan mengedepankan kualitas, akuntabilitas, serta keselamatan konstruksi. Kendala teknis seperti potensi longsor dan penyesuaian fasilitas umum ditangani melalui koordinasi intensif dan penyesuaian desain.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan pemda dan masyarakat agar dampak sosial dapat diminimalkan secara adil dan partisipatif,” tambah Menteri Dody.
Topik:
Kementerian PU Mengendalikan Banjir Bendungan Cijurey Proyek Strategis