Kemiskinan di Kota Naik, Desa Turun: BPS Ungkap Penyebabnya

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 30 Juli 2025 16:04 WIB
Angka Kemiskinan di perkotaan naik, tetapi di perdesaan turun (Foto: Ist)
Angka Kemiskinan di perkotaan naik, tetapi di perdesaan turun (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan tren berbeda dalam angka kemiskinan di Indonesia pada Maret 2025, antara wilayah perkotaan dan perdesaan. Meski tingkat kemiskinan di desa secara keseluruhan masih lebih tinggi, angka kemiskinan di kota justru menunjukkan peningkatan tipis.

Tercatat, kemiskinan di perkotaan naik dari 6,66% menjadi 6,73%, sementara di perdesaan turun dari 11,34% menjadi 11,03% dibandingkan periode sebelumnya, yakni September 2024.

"Jadi di desa lebih banyak yang miskinnya dibandingkan di kota," kata Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono dalam konferensi pers, Jumat (25/7/2025).

Kenaikan kemiskinan di wilayah perkotaan turut dipengaruhi oleh lonjakan jumlah setengah pengangguran, yakni pekerja yang jam kerjanya kurang dari standar. Pada Februari 2025, jumlahnya meningkat 0,46 juta jiwa dibandingkan Agustus 2024. 

Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk laki-laki juga naik dari 5,87% menjadi 6,06%.

"Kita ketahui laki-laki menjadi ujung tombak perekonomian maka kenaikan TPT di laki-laki akan berpengaruh tingkat kemiskinan di perkotaan," ujarnya.

Faktor lain yang turut mendorong peningkatan kemiskinan adalah kenaikan harga cabai rawit, minyak goreng dan bawang putih.

"Penduduk kota identik tergantung dengan harga pasar karena penduduk kota kan umumnya tidak memproduksi sendiri sehingga kenaikan harga akan terpengaruh dengan daya beli terutama RT kelompok bawah ataupun miskin atau rentan miskin," terangnya.

Di sisi lain, persentase penduduk miskin di wilayah perdesaan pada Maret 2025 tercatat sebesar 11,03%, angka ini menurun dibandingkan September 2024 yang sebesar 11,34%. 

Menurut Ateng, penurunan kemiskinan di desa seiring dengan kenaikan nilai tukar petani. "Desa memiliki akses ke pangan dan produksi lokal dapat mengamankan konsumsi," tutupnya.

Topik:

bps angka-kemiskinan perkotaan perdesaan