Menteri PPPA Ungkap Dugaan Modus Libatkan Pelajar dalam Aksi Demo

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 4 September 2025 08:21 WIB
Pelajar Ikut dalam Aksi Demonstrasi (Foto: Ist)
Pelajar Ikut dalam Aksi Demonstrasi (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mendatangi rumah duka almarhum Andika Lutfi Falah, pelajar asal Kabupaten Tangerang yang meninggal dunia usai mengikuti aksi demonstrasi di Gedung DPR, Jakarta, pada 28 Agustus 2025 lalu.

Arifah tiba di kediaman keluarga korban di Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Rabu (3/9/2025) sore. Kedatangannya disambut haru pihak keluarga yang masih larut dalam duka mendalam.

Di hadapan orang tua almarhum, Arifah menyampaikan belasungkawa sekaligus keprihatinan atas tragedi yang merenggut nyawa seorang pelajar tersebut.

Dalam keterangannya, Arifah menduga ada pihak tertentu yang sengaja melibatkan anak dalam aksi unjuk rasa.

Dugaan tersebut muncul setelah Kemen PPPA menerima informasi mengenai modus ajakan kepada pelajar untuk ikut demonstrasi dengan iming-iming menonton konser atau pertandingan sepak bola.

Namun, alih-alih sesuai janji, para pelajar justru digiring ke lokasi tertentu dan ikut dalam aksi massa.

“Informasi yang kami terima, ajakan itu disebarkan melalui aplikasi pesan singkat. Kami sangat prihatin karena anak-anak dimanfaatkan dalam situasi yang berisiko,” kata Arifah.

Sebagai tindak lanjut, Kemen PPPA akan berkoordinasi dengan organisasi masyarakat perempuan untuk melakukan sosialisasi terkait pengawasan anak, agar tidak mudah terlibat dalam demonstrasi maupun kegiatan berbahaya lainnya.

Diketahui sebelumnya, Andika Lutfi Falah (16), siswa SMK Negeri 14 Kabupaten Tangerang, meninggal dunia setelah mengalami luka yang diduga akibat benturan benda tumpul saat aksi di DPR.

Korban sempat dirawat di RS Mintoharjo, Jakarta, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Topik:

kementerian-pppa andika-lutfi-falah unjuk-rasa meninggal-dunia