Akan Didemo Alumninya, SMAN 13 Bekasi Dijaga Ketat Kepolisian dan TNI

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Juli 2024 4 jam yang lalu
Guru Bahasa Inggris SMAN 13 Bekasi Kota, Tika (tengah) saat konferensi pers (Foto: Dok MI)
Guru Bahasa Inggris SMAN 13 Bekasi Kota, Tika (tengah) saat konferensi pers (Foto: Dok MI)

Kota Bekasi, MI - Buntut isu perselingkuhan Kepala SMA Negeri 13 Bekasi dengan Bendahara Komite berinisial AD, dan penggunaan uang tunai hingga miliaran rupiah yang diduga keras untuk kepentingan pribadi Kepala Sekolah dan Bendahara Komite tersebut, Alumni SMAN 13 di Kecamatan Rawalumbu dikabarkan hendak demonstrasi ke sekolah.

Kabar aksi yang akan dilakukan alumni sekolah tersebut dibenarkan Guru Bahasa Inggris SMAN 13 Bekasi, Tika. Dia mengatakan bahwa dengan adanya kabar alumni akan menyampaikan aspirasi, pihak sekolah terpaksa berkoordinasi dengan Kantibmas dan Babinsa guna menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

"Itulah kehadiran bapak-bapak dari wilayah kami disini. Mereka (Kantibmas dan Babinsaed) juga bertanya tentang apa yang terjadi," kata Tika dalam keterangannya, Jum'at (26/7/2024). 

Menurut Tika, pihak sekolah sangat menyayangkan pemberitaan yang saat ini buming di media sosial yang faktanya belum diketahui pasti.

Mengenai apa yang menjadi keberatan orangtua siswa/siswi seperti dalam pemberitaan yang menyebut pemilihan Komite ujar Tika, sebenarnya bukan pemilihan melainkan resupel. "Sebenarnya bukan pemilihan, tetapi resupel, Ketuanya tetap," kata Tika.

Kemudian mengenai penggunaan dana tunai seperti berita yang piral itu, lanjut Tika, belum bisa diberikan penjelasan, seharusnya dijelaskan oleh Komite sekolah, tetapi komite tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan.

Lebih lanjut, Tika menjelaskan tentang tudingan terhadap perselingkuhan Kepsek dengan Bendahara Komite, karena menyangkut privasi, humas tidak dapat memberikan keterangan.

Ditanya, mengapa Kepsek dan Komite tidak ikut dalam konprensi pers tersebut, Tika menyebut Kepsek sedang mengikuti sosialisasi tentang program 4 pilar, sehingga untuk konferensi pers kali ini hanya kebijakan humas bersama-sama dengan guru lainnya karena mendapat laporan dari security banyak wartawan menunggu di depan gedung. 

Tika juga menyayangkan pemberitaan yang menyebut adanya aksi demo para siswa/siswi mengecam perilaku tak terpuji Kepsek dengan Bendahara Komite. "Kejadian yang ada di foto tersebut bukan demo, dan tidak ada kaitannya dengan pemberitaan, tetapi memang ada kegaduhan antara siswa dengan guru yang hendak mengambil bola," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala SMA Negeri 13 di Kecamatan Rawalumbu, KCD Wil III Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat diduga keras selingkuh dengan Bendahara Komite berinisial AD.

Dalam perjalanan hubungan yang diduga mengarah perselingkuhan tersebut, menurut informasi telah menguras uang tunai yang disetor orangtua siswa/siswi kepada bendahara Komite hingga kurang lebih miliaran rupiah untuk kepentingan pribadi. 

Terhadap dugaan perselingkuhan Kepsek dengan Bendahara dan penggunaan dana tunai untuk kepentingan pribadi yang piral di medsos tersebut, siswa/siswi pun melakukan aksi demo di halaman sekolah.

Keresahan para siswa tidak hanya sampai di situ, mereka (siswa/siswi) juga karena disuruh menandatangani kertas kosong atau kertas yang belum ada redaksinya disalah satu ruangan tanpa membawa handphone (HP). 

Orangtua siswa/siswi menyebut undangan kepada orangtua adalah untuk pemilihan Ketua Komite dan jajarannya. Namun rencana pemilihan itu berhasil digagalkan orangtua siswa/siswi karena tidak prosedural. 

Pasalnya, yang mengundang adalah Kepsek tanpa berkoordinasi dengan Ketua Komite. "Tujuan Kepsek diduga kuat ingin menyingkirkan Ketua Komite yang sudah mengetahui penggunaan uang tunai hanya untuk kepentingan pribadi Kepsek dan Bendahara Komite. Kami tidak mau dana yang kami setor digunakan untuk memperkaya diri sendiri. Harusjelas digunakan kemana," kata TPS. 

Dalam protes dilakukan pemilihan komite, lanjut TPS, dia pun membeberkan apa yang diketahui, seperti dugaan perselingkuhan Kepsek dengan Bendahara Komite AD.

"Sewaktu Wisuda/Pelepasan Siswa/Siswi Kelas XII di Malang Jawa Timur, saya tau kamu menginap di Hotel mana dan dengan siapa," kata TPS.

Munculnya kalimat yang mengarah dugaan perselingkuhan tersebut menjadi kunci keberhasilan protes dari orangtua siswa/siswi agar rapat Komite dihentikan.

TPS menduga, Ratusan Juta uang tunai yang disetor orangtua siswa/siswi kepada Bendahara Sekolah berinisial AD digunakan Kepsek bersama Bendahara Komite untuk memperkaya diri. 

Sewaktu Siswa Kelas XII SMAN 13 Pelepasan/Wisuda di Malang, Jawa Timur lanjut TPS, Kepsek bukannya bersama-sama dengan  rombongan, tetapi diduga keras berduaan dengan Bendahara Komite berinisial AD naik pesawat.

Di Malang Jawa Timur pun kata TPS, Hotel Kepsek dan Bendahara Komite terpisah dari Hotel rombongan sekolah. "Kuat dugaan hubungan keduanya sudah jauh hingga perselingkuhan, dan sudah terendus oleh orang-orang disekolah itu," kata TPS.

Namun informasi ini ditepis Humas SMA Negeri 13 tersebut dalam keterangan Persnya yang berlangsung di ruang IT sekolah, Jumat (26/7/2024). (M.Aritonang)