Bulog Jambi Masif Gelontorkan Beras SPHP, Jamin Stok dan Harga Terkendali

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 4 September 2025 20:20 WIB
Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Jambi, Ali Ahmad, saat memberikan keterangan terkait realisasi penyaluran beras SPHP dan upaya menjaga kualitas beras di Kantor Bulog Jambi. (Foto: Dok/MI/Istimewa)
Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Jambi, Ali Ahmad, saat memberikan keterangan terkait realisasi penyaluran beras SPHP dan upaya menjaga kualitas beras di Kantor Bulog Jambi. (Foto: Dok/MI/Istimewa)

Jambi, MI – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jambi terus menunjukkan kinerja positif dalam penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hingga 4 September 2025, realisasi penyaluran beras SPHP di wilayah Jambi telah mencapai 11.085 ton dengan jumlah mitra sebanyak 684 mitra SPHP. Angka tersebut setara dengan 40 persen dari total target penyaluran SPHP sepanjang Januari hingga Desember 2025.

Capaian ini menempatkan Bulog Kanwil Jambi sebagai wilayah dengan persentase penyaluran tertinggi kedua secara nasional, sebuah prestasi yang patut diapresiasi di tengah tantangan pasokan dan fluktuasi harga beras di pasar, Kamis (4/9/2025).

Penyaluran Masif Lewat Berbagai Saluran

Bulog Jambi secara konsisten menggencarkan penyaluran beras SPHP ke berbagai saluran distribusi. Beras tersebut tidak hanya dijual melalui pedagang pengecer di pasar tradisional, tetapi juga disalurkan lewat Gerakan Pangan Murah (GPM), kios pangan, koperasi desa, outlet BUMN, retail modern, Rumah Pangan Kita (RPK), hingga institusi TNI/Polri.

Langkah ini menjadi strategi utama Bulog untuk menekan gejolak harga beras di masyarakat sekaligus menjaga stabilitas pangan.

Tanggapan Soal Kualitas Beras SPHP

Meski capaian penyaluran terbilang tinggi, masih terdapat sebagian kecil masyarakat yang mengeluhkan kualitas beras SPHP. Menanggapi hal itu, Pemimpin Wilayah Bulog Jambi, Ali Ahmad, menegaskan pihaknya selalu mematuhi standar yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Kami maksimalkan sesuai SOP yang diberikan oleh Bapanas. Prosedur dan petunjuk teknis itulah yang menjadi pegangan kami,” ujar Ali Ahmad di Kantor Bulog Jambi.

Ia menambahkan, seluruh beras SPHP yang keluar dari gudang Bulog wajib melewati pemeriksaan kualitas terlebih dahulu. Selain itu, Bulog juga melakukan pemeliharaan rutin di gudang penyimpanan pada periode satu bulan, tiga bulan, enam bulan, dan seterusnya guna memastikan kualitas beras tetap terjaga.

“Kalau ada beras yang tidak sesuai standar kualitas, masyarakat bisa langsung menukarkannya ke gudang Bulog. Itu komitmen kami,” tegas Ali Ahmad.

Penegasan dari Menteri Pertanian

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga menekankan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir bila menemukan beras SPHP yang tidak layak konsumsi. Pemerintah telah memberi jaminan bahwa beras bisa ditukar di Bulog, bahkan meskipun kemasan sudah dibuka.

“Kalau ditemukan beras rusak, tukar saja langsung. Meski kemasannya terbuka, kalau berasnya rusak akan diganti oleh Bulog,” kata Amran saat meluncurkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu (30/8/2025).

Komitmen Stabilitas Harga Pangan

Dengan capaian distribusi yang masif, Bulog Jambi optimistis dapat terus berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas harga beras di wilayah. Penyaluran SPHP bukan hanya soal angka tonase, tetapi juga bentuk kehadiran negara untuk menjamin ketersediaan pangan dengan harga yang wajar dan kualitas yang terjaga bagi masyarakat.

Topik:

Jambi