Objek Wisata Danau Sipin Kota Jambi Terlantar, Pantai Dipenuhi Sampah

Radesman Saragih
Radesman Saragih
Diperbarui 21 November 2025 23:01 WIB
Pantai Danau Sipin, Kota Jambi, Provinsi Jambi yang saat inio dipenuhi sampah plastic. Gambar diambil, Jumat (21/11/2025). (Foto : Matra/Radesman Saragih).
Pantai Danau Sipin, Kota Jambi, Provinsi Jambi yang saat inio dipenuhi sampah plastic. Gambar diambil, Jumat (21/11/2025). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Jambi, MI – Objek wisata Danau Sipin di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi kini semakin terlantar. Objek wisata yang berada persis di belakang kantor Gubernur Jambi tersebut terkesan kurang terurus. Hal itu nampak dari kondisi sarana dan prasarana Danau Sipin yang banyak rusak. Kemudian pantai Danau Sipin di sekitar pintu gerbang danau juga dipenuhi sampah plastik.

Pantauan monitorindonesia.com di Danau Sipin, Kota Jambi, Jumat (21/11/2025) siang, kondisi Danau Sipin tampak kotor, kumuh, sehingga kurang memikat wisatawan. Hal itu dipengaruhi banyaknya sampah plastik, limbah kayu dan gulma  di pantai danau tersebut. Kemudian beberapa sarana wisata di Danau Sipin seperti jogging track (sarana olahraga jalan kaki), dermaga dan kantin kurang terawat.

Seorang warga sekitar Danau Sipin, Amin (55) mengatakan, kondisi Danau Sipin yang kini tampak kurang terawatt sudah terjadi hampir satu tahun terakhir pasca pergantian Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi. Ketika Wali Kota Jambi periode 2020 - 2025 dijabat Dr H Syarif Fasha, ME, kondisi Danau Sipin cukup terawat.

Jogging track  yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi di masa kemimpinan H Syarif Fasha terawat dengan baik. Kemudian kebersihan, sarana dan prasarana wisata di Danau Sipin juga terjaga dengan baik. Beberapa tahun lalu, H Syarif Fasha menggerakan berbagai elemen masyarakat melakukan gotong-royong membersihkan sampah di Danau Sipin.

“Tetapi saat ini, kondisinya berubah drastis. Danau Sipin ini tampak kotor, penuh sampah. Apalagi saat ini debit air Danau Sipin turun hingga dua meter. Tampak sampah berserakan di pantai, khususnya di depan pintu gerbang danau persis di belakang kantor Gubernur Jambi ini. Kemudian sebagian kawasan Danau Sipin juga kini dipenuhi alat penangkap ikan, tangkul (jala angkat),”katanya.

Senada dengan itu, Zulkifli, seorang pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi di di Danau Sipin, Jumat (21/11/2025) juga mengaku prihatin melihat kondisi objek wisata tersebut saat ini. Sebagian besar pantai danau tersebut dipenuhi sampah, khususnya sampah plastik. Sepanjang pantai yang ditumbuhi gulma juga jarang dibersihkan. Kemudian kamar mandi dan kawasan jogging track di Danau Sipin juga tampak kotor.

“Kondisi Danau Sipin ini berbeda sekarang. Danau yang sempat tertata dengan baik beberapa tahun ini kini kembali kotor. Daya pikat objek wisata andalan di Kota Jambi ini semakin pudar. Semak belukar yang berada di sekitar danau juga tidak dipangkas atau dibersihkan,”katanya.

Zulkifli menilai, terlantarnya Danau Sipin dipengaruhi adanya benturan kepentingan antara Pemprov Jambi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi. Danau Sipin sebenarnya merupakan aset Pemprov Jambi. Beberapa tahun lalu, Pemprov Jambi sudah membangun bronjong (batu pengaman tebing) di sepanjang pantau Danau Sipin. Setelah itu, Pemkot Jambi juga membangun jogging track di sebagian tebing pengaman danau tersebut.

“Nah, saat ini, Pemprov Jambi dan Pemkot Jambi sama-sama kurang menaruh perhatian terhadap pemeliharaan dan pengembangan Danau Sipin. Padahal daya tarik objek wisata ini cukup memikat wisatawan, khususnya  wisatawan lokal dari Kota Jambi dan daerah kabupaten yang berkunjung ke Kota Jambi. Ini uang ini. Kenapa objek wisata ini dibiarkan tak terawat,”katanya.

 

Sempat Bermasalah

Sementara itu, Danau Sipin yang memiliki luas sekitar 89 hektare (ha) atau 3,4 kilometer persegi (km²), panjang 4,5 km dan lebar rata-rata 300 meter sudah cukup lama diupayakan dikembangkan menjadi objek wisata di Kota Jambi. Bahkan Danau Sipin ditawarkan kepada investor Korea untuk dibangun menjadi objek wisata air yang megah seperti di Korea. Namun hingga kini rencana pengembangan objek wisata Danau Sipin belum terealisasi.

Bahkan berdasarkan keterangan yang dihimpun di lapangan, pengelolaan objek wisata itu sempat bermasalah. Proyek revitalisasi (pengembalian fungsi) Danau Sipin yang menelan dana Rp 18 miliar tahun 2022 dinilai tidak dikerjakan sebagai mana mestinya.

Warga Kota Jambi bahkan sempat unjuk rasa ke kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi menggugat ketidak-beresan pelaksanaan proyek revitalisasi Danau Sipin. Namun perbaikan Danau Sipin tak kunjung dilakukan dengan baik.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi, H Asraf, SPt, MSi di sela-sela penebaran 20.000 ekor ikan di Danau Sipin, Jumat (21/11/2025), Danau Sipin tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata.

Tetapi Danau Sipin juga sejak lama dimanfaatkan sebagai tempat usaha perikanan keramba (jaring apung) dan penangkapan ikan perairan air tawar. Karena itu kebersihan air Danau Sipin perlu tetap terjaga agar jangan sapai tercemar sampah dan limbah industri.

“Danau Sipin memang saat ini terkenal sebagai objek wisata dan arena olahraga jogging track. Saya juga sering olahraga di kawasan danau ini. Tetapi Danau Sipin juga berfungsi sebagai penopang ekonomi masyaraat. Banyak warga yang mencari sumber pendapatan dari usaha penangkapan ikan di danau ini. Karena itulah kita menebar pupuhan ribu benih ikan di danau ini,”katanya.

Sementara menurut catatan monitorindonesia.com, jumlah warga Sipin, Buluran dan Telanaipura yang membuka usaha keramba ikan di Danau Sipin cukup banyak. Hal itu nampak dari banyaknya jumlah keramba ikan (jaring terapung) di Danau Sipin. Hingga kinio sedikitnya 1.200 unit keramba ikan terdapat di Danau Sipin. Kemudian warga juga banyak yang mencari ikan untuk dijual mengguakan jaring insang (gillnet) dan  tangkul (jala angkat).

Topik:

DanauSipinTakTerurus