Nikel Update: Ekspor Q2/2023 Anjlok 71,1 Persen
No Name
Diperbarui
25 Agustus 2023 19:52 WIB
Oleh: Anthony Budiawan/Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS)
HILIRISASI smelter nikel menjadi primadona. Digembar-gemborkan seolah-olah kebijakan luar biasa, kebijakan brilian. Padahal hilirisasi industri adalah teori ekonomi kuno. Padahal proses smelter atau pemurnian bijih nikel adalah proses sederhana, bukan rocket science. Tapi hebohnya seperti sudah bisa mendarat di bulan.
Yang lebih parah, sebagian besar investasi hilirisasi smelter diberikan ke perusahaan asing, dengan insentif besar pula. Mungkin investasi ini bekerjasama dengan mitra lokal para pejabat yang sedang berkuasa, yang bisa mengatur siapa yang dikasih izin.
Sempat menjadi alat pencitraan, ekonomi nikel tahun ini mulai redup. Ekspor triwulan II 2023 (Q2/2023) anjlok, baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Q2/2022 (year-on-year, YOY) maupun dengan triwulan sebelumnya Q1/2023 (Quarter-on-Quarter, QOQ). Turunnya ekspor nikel mungkin akan terus melemah.
Opini Sebelumnya
Opini Terkait
Politik
Legislator Komisi VII Minta Presiden Selanjutnya Berani Evaluasi Program Hilirisasi Tambang
6 jam yang lalu
Nusantara
Amran Ali: Buah Simalakama dari Ekspansi Tambang Nikel dan Risiko Lingkungan
26 Juli 2024 13:54 WIB
Ekonomi
Penyebab Hengkangnya 2 Investor Eropa dari Nikel Sonic Bay Andalan Bahlil Lahadalia
26 Juni 2024 12:31 WIB
Hukum
Tok! 4 Terdakwa Korupsi Tambang Ore Nikel Blok Mandiodo Divonis 4-7 Tahun Penjara
7 Mei 2024 18:05 WIB
Politik
Penambahan Saham Pemerintah di Freeport, Bukti Keseriusan Dukung Hilirisasi
3 Mei 2024 12:15 WIB