Diduga Politisasi Bansos, DPR Panggil Zulhas
![Aldiano Rifki](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/media/user/avatar/XNyI5VRYut5ImW6o0Y2dgeozbFJ6AXnHLqpUBp2P.jpg )
![Diduga Politisasi Bansos, DPR Panggil Zulhas Zulkifli Hasan (Foto: MI/RRI)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/38f37d3e-bbef-494d-918f-e5d0be921fa8.jpg)
Jakarta, MI - Komisi VI bakal memanggil Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk diperiksa buntut darj pernyataannya terkait bantuan sosial (Bansos).
Zulhas mengatakan, bansos dan bantuan langsung tunai (BLT) diberikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Menurut PDIP, Zulhas diduga mempolitisasi persoalan bansos tersebut.
Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima sikap yang digunakan pemberitaan untuk rakyat hanya untuk mendapatkan politik elektoral merupakan sesuatu yang tidak manusiawi.
Padahal, tegas dia, Zulhas harusnya fokus pada kenaikan harga beras dan cabai.
"Itu akan kami tanyakan di Komisi VI, Pak Zul harusnya berkonsentrasi pada kenaikan beras yang pada hari ini medium mencapai Rp 15 ribu dan cabai mencapai Rp 175 ribu," kata Aria, Selasa (2/1).
Aria yang juga Ketua Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDIP, menambahkan bahwa PDIP sebetulnya sepakat tidak ingin menghentikan atau menunda penyaluran bansos.
Ditegaskan Aria, bahwa PDIP merupakan partai pengusung pemerintahan Jokowi dari 2014-2019 yang ingin melanjutkan selueuh kebijakan, program, dan kegiatan untuk mensejahterakan rakyat.
Kesejahteraan itu ada dua, kata dia, yakni menaikan pendapatan dan menurunkan pengeluaran.
"Penurunan-penurunan ini yang kemudian adalah hak segala warga negara untuk mendapatkan jaminan-jaminan sosial bahwa terkait dengan bantuan dengan ada Kartu Pintar."
"Kartu Sejahtera, Kartu Prakerja disiapkan oleh tim 11 oleh Pak Jokowi. Jokowi pada 1.0 sukses, 2.0 tahun kedua, dan 3.0 akan diteruskan Ganjar-Mahfud dengan perbaikan dan penguatan termasuk di dalamnya dengan bantuan sosial," timpalnya.
Sebelumnya, Zulhas menyinggung bahwa bansos dan bantuan langsung tunai (BLT) diberikan oleh Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan oleh Zulhas yang juga merupakan Mendag, saat berkampanye di Kendal, Jawa Tengah, Selasa (26/12).
"Yang kasih bansos sama BLT siapa? Yang suka sama Jokowi angkat tangan! Pak Jokowi itu PAN. PAN itu Pak Jokowi. Makanya kita dukung Gibran. Cocok?," kata Zulhas.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Mendagri Sebut Sudah Ada 30 ASN yang Mengundurkan Diri untuk Maju di Pilkada 2024 Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/menteri-dalam-negeri-mendagri-tito-karnavian-foto-midhanis.webp)
Mendagri Sebut Sudah Ada 30 ASN yang Mengundurkan Diri untuk Maju di Pilkada 2024
22 jam yang lalu
![Diduga Terlibat Mafia Perdagangan Oli dan Sparepart Ilegal, Kemendag Dilaporkan ke KPK Ratusan massa PB KAMI menggelar unjuk rasa di halaman gedung Merah Putih KPK menuntut peredaran oli dan sparepart palsu yang melibatkan oknum pejabat Kemendag. [Foto: Ist]](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/kemendag-dilaporkan-ke-kpk.webp)
Diduga Terlibat Mafia Perdagangan Oli dan Sparepart Ilegal, Kemendag Dilaporkan ke KPK
26 Juli 2024 13:11 WIB
![Kaesang Tak Masalah Jika Pemilih PSI di Jakarta Lebih Memilih Ahok dan Anies Ketimbang Dirinya Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/kaesang.webp)
Kaesang Tak Masalah Jika Pemilih PSI di Jakarta Lebih Memilih Ahok dan Anies Ketimbang Dirinya
25 Juli 2024 19:05 WIB